-->

Belajar Fisika Pemuaian Zat Padat: Pengertian, Jenis, Rumus, Referensi Soal Dan Pembahasan

Apa itu Pemuaian Zat Padat?
Perhatikan kabel telepon pada ekspresi dominan hambar dan ekspresi dominan panas. Pada ekspresi dominan hambar kabel terlihat kencang dan pada ekspresi dominan panas kabel terlihat kendor. Gelas yang diisi air panas mendadak sanggup pecah. Air yang mendidih kadang akan tumpah dari wadahnya jikalau terus dipanasi.
blogspot.com/-IfjEgQka1L4/Ws_SY_IeOdI/AAAAAAAAEZo/k89YjI1z7aAfafNg6-5L-AYeRgaLl2kGQCLcBGAs/s1600/Pemuaian-Zat-Padat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Perhatikan kabel telepon pada ekspresi dominan hambar dan ekspresi dominan panas Belajar Fisika Pemuaian Zat Padat: Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasanblogspot.com/-IfjEgQka1L4/Ws_SY_IeOdI/AAAAAAAAEZo/k89YjI1z7aAfafNg6-5L-AYeRgaLl2kGQCLcBGAs/s1600/Pemuaian-Zat-Padat.jpg" title="Belajar Fisika Pemuaian Zat Padat: Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh Soal dan Pembahasan" />
Beberapa insiden di atas merupakan rujukan dari pemuaian. Pemuaian merupakan gerakan atom penyusun benda alasannya yaitu mengalami pemanasan. Makin panas suhu suatu benda, makin cepat getaran antaratom yang menyebar ke segala arah. Karena adanya getaran atom inilah yang menimbulkan benda tersebut memuai ke segala arah. Pemuaian sanggup dialami zat padat, cair, dan gas.

Nah, pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas pemuaian zat padat saja. Lalu tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pemuaian zat padat itu? Secara umum, pemuaian zat padat sanggup kita definisikan sebagai berikut.
Pemuaian zat padat yaitu insiden bertambah besarnya ukuran suatu benda padat (ex. logam) alasannya yaitu kenaikan suhu yang terjadi pada benda padat tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi, mengakibatkan benda itu menerima komplemen energi berupa kalor yang mengakibatkan molekul-molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.

Setiap zat mempunyai kemampuan memuai yang berbedabeda. Gas, misalnya, mempunyai kemampuan memuai lebih besar daripada zat cair dan zat padat. Adapun kemampuan memuai zat cair lebih besar daripada zat padat.

Macam-Macam Pemuaian pada Zat Padat
Pemuaian zat intinya ke segala arah. Namun, disini kalian hanya akan mempelajari pemuaian panjang, luas, dan volume. Besar pemuaian yang dialami suatu benda tergantung pada tiga hal, yaitu ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu benda. Setiap zat padat mempunyai besaran yang disebut koefisien muai panjang.

Koefisien muai panjang suatu zat yaitu angka yang menunjukkan pertambahan panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1°C. Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka makin besar pertambahan panjangnya. Demikian pula sebaliknya, makin kecil koefisien muai panjang zat apabila dipanaskan, maka makin kecil pula pertambahan panjangnya.

Koefisien muai panjang (α) beberapa zat sanggup dilihat pada tabel di bawah ini. Sedangkan koefisien muai luas dan volume zat padat, masing-masing adalah β = 2α dan γ = 3α.
Tabel Koefisien Muai Panjang
No
Jenis Bahan
Koefisien Muai Panjang/oC
1
Aluminium
0,000026
2
Baja
0,000011
3
Besi
0,000012
4
Emas
0,000014
5
Kaca
0,000009
6
Kuningan
0,000018
7
Tembaga
0,000017
8
Platina
0,000009
9
Timah
0,00003
10
Seng
0,000029
11
Pyrex
0,000003
12
Perak
0,00002
Sumber: Fisika, Kane & Sternheim, 1991

1. Pemuaian Panjang
Pada zat padat yang berukuran panjang dengan luas penampang kecil, menyerupai pada kabel dan rel kereta api, kita bisa mengabaikan pemuaian pada luas penampangnya. Pemuaian yang kita perhatikan hanya pemuaian pada pertambahan panjangnya. Pertambahan panjang pada zat padat yang dipanaskan relatif kecil sehingga butuh ketelitian untuk mengetahuinya.

Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula l1, koefisien muai panjang (α), suhu mula-mula T1, kemudian dipanaskan sehingga panjangnya menjadi l2dan suhunya menjadi T2, maka akan berlaku persamaan sebagai berikut.
l2 = l1 + l
……………… Pers. (1)
Karena l = l1α × T, maka persamaan (1) menjadi menyerupai berikut ini.
l2 = l1(1 + α × T)
…… Pers. (2)
Keterangan:
l1 = panjang batang mula-mula (m)
l2 = panjang batang sehabis dipanaskan (m)
l = selisih panjang batang = l1  l2
α = koefisien muai panjang (/°C)
T1 = suhu batang mula-mula (°C)
T2 = suhu batang sehabis dipanaskan (°C)
T = selisih suhu (°C) = T2  T1

Contoh Soal Pemuaian Panjang:
Sebuah benda yang terbuat dari baja mempunyai panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jikalau terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?
Penyelesaian:
Diketahui :
l1 = 1000 cm
T = 50 °C
α = 12 × 10-6 °C-1 (lihat di tabel koefisien muai panjang)
Ditanyakan : l = ...?
Jawab:
l = l1α × T
l = 1000 × 12 × 10-6 × 50
l = 60 cm
Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar 60 cm.

2. Pemuaian Luas

Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas. Serupa dengan pertambahan panjang pada kawat, pertambahan luas pada benda sanggup dirumuskan sebagai berikut.
A2 = A1(1 + β × T)
……………… Pers. (3)
Diketahui β = 2α, maka persamaan (3) menjadi menyerupai berikut.
A2 = A1(1 + 2α × T)
…………… Pers. (4)
Keterangan:
A1 = luas bidang mula-mula (m2)
A2 = luas bidang sehabis dipanaskan (m2)
β = koefisien muai luas (/°C)
T = selisih suhu (°C)

Contoh Soal Pemuaian Luas:
Pada suhu 30oC sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90oC dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/oC, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
A1 = 10 m2
T1 = 30oC
T2 = 90oC
T = T2  T1 = 90  30 = 60oC
α = 0,000012/oC
β = 2α = 2 × 0,000012/oC = 0,000024/oC
Ditanyakan: A2 = …?
Jawab:
A2 = A1(1 + β × T)
A2 = 10(1 + 0,000024 × 60)
A2 = 10(1 + 0,00144)
A2 = 10 × 1,00144
A2 = 10,0144 m2
Jadi, luas pelat besi sehabis dipanaskan yaitu 10,0144 m2.

3. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), menyerupai bola dan balok, jikalau dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat.

Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula T1, koefisien muai ruang γ, maka sehabis dipanaskan volumenya menjadi V2, dan suhunya menjadi T2sehingga akan berlaku persamaan sebagai berikut.
V2 = V1(1 + γ × T)
……………… Pers. (5)
Diketahui γ = 3α, maka persamaan (5) menjadi menyerupai berikut.
V2 = V1(1 + 3α × T)
…………… Pers. (6)
Keterangan:
V1 = volume benda mula-mula (m3)
V2 = volume benda sehabis dipanaskan (m3)
γ = koefisien muai ruang (/°C)
T : selisih suhu (°C)

Contoh Soal Pemuaian Volume:
Sebuah baskom mempunyai volume 1 liter pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang baskom 2 × 10-5/oC, maka tentukan volume baskom pada suhu 75oC!
Penyelesaian:
Diketahui:
γ = 3α = 3 × 2 × 10-5/oC = 6 × 10-5/oC
T = 75o 25oC = 50oC
V1 = 1 L
Ditanyakan: V2 = …?
Jawab:
V2 = V1(1 + γ × T)
V2 = 1(1 + 6 × 10-5 × 50)
V2 = 1(1 + 3 × 10-3)
V2 = 1(1 + 0,003)
V2 = 1 × 1,003
V2 = 1,003 liter
Jadi, volume baskom sehabis dipanaskan yaitu 1,003 liter.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel