Paket Lengkap Pengelolaan Kehamilan 34 Ahad Dengan Letak Sungsang Memakai Metode Knee-Chest
Abstract: Angka Kematian Ibu (AKI) juga sanggup dipakai dalam pemantauan ajal terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas Angka Kematian Ibu (AKI) terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2013, hlm. 17). Masalah komposisi letak janin dalam rahim, juga merupakan belahan dari penatalaksanaan perbaikan pelayanan kesehatan, yang perlu diketahui lebih awal sebelum persalinan berlangsung. Perkiraan komposisi letak janin dalam rahim adalah: 96% letak kepala, 2,5-3% letak sungsang, sedangkan sekitar 0,5% letak melintang. Komposisi kelainan letak sanggup mempersulit kelahiran janin, jikalau tidak ditangani dengan tepat. Angka ajal bayi dengan persalinan letak sungsang sekitar 25-30%, hal ini cukup tinggi dan membutuhkan perhatian dalam pengelolaan selama kehamilan dan persalinan. Tindakan untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas sebab persalinan sungsang, perlu dilakukan intervensi pada masa kehamilan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bulan Februari 2015 di RSUD Kota Semarang dibagian poli obsgyn, dari 296 ibu hamil ditemukan 5 ibu hamil dengan letak janin sungsang. Kehamilan letak sungsang untuk mengidentifikasi dan mengatasi persoalan letak sungsang yaitu bidan melaksanakan tindakan secara komprehensif pada ibu dengan kehamilan letak sungsang dengan posisi knee-chest atau sering dikenal dengan gerakan antisungsang.
Tujuan : Mengetahui penatalaksanaan kehamilan letak sungsang dengan intervensi kneechest pada Ny. M umur 25 tahun G1P0A0 hamil 34 ahad di RSUD.Kota Semarang pada tahun 2015.
Metode : Studi kasus ini merupakan jenis diskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel dengan quota sampling, menentukan sampel sesuai dengan impian peneliti. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan penelitia ini Ny. M umur 25 tahun G1 P0 A0 sebagai subjek observasi. Data dikumpulkan yaitu data primer dengan mengikuti perkembangan subject selama intervensi diberikan dalam kurun waktu 10 hari dengan mengamati perubagan letak janin sesudah dilakukan intervensi knee chest. Istrumen studi kasus ini yang dipakai format asuhan kebidanan ibu hamil. Teknik analisis data yang dipakai secara diskriptif.
Hasil : Pada kasus ini dilakukan metode knee chest 3-4 kali sehari selama 10 menit atau selama 15 menit setiap dua jam sesudah bangkit tidur, selama 10 hari, tetapi dalam pelaksanaan hanya dilakukan 2 kali sehari selama 8 menit dalam waktu 5 hari pertama perlakuan dilaksanakan belum berhasil dan observasi janin masih dalam keadaan sungsang, namun sesudah metode knee chest diberikan sesuai 3-4 kali sehari selama 10 atau selama 15 menit, dilanjutkan dan sesudah 10 hari dilakukan observasi janin sudah dalam keadaan normal.
Kesimpulan : Data yang didapatkan dari pengkajian menyampaikan sudah tidak ada lagi benda keras yang mendesak tulang iga, dan investigasi Leopold belahan terbawah janin teraba belahan bulat, keras, melenting yaitu presentasi kepala, hal ini terjadi sebab kepala janin yang mendesak tulang iga sudah berputar dan kepala janin sudah berada pada belahan terbawah janin. Maka sanggup disimpulkan tindakan knee-chest yang dilakukan pada 1 Ny. M umur 25 tahun G1P0A0 hamil 34 ahad dengan letak sungsang dilakukan intervensi knee-chest selama 10 hari janin sudah dalam keadaan letak normal.
Kata Kunci: hamil, sungsang, knee chest, kebidanan
Penulis: Agnes Isti Harjanti, Zakiyatul Miskiyah
Kode Jurnal: jpkebidanandd170418
