Belajar Telepon - Alexander Graham Bell

Bell pernah ke Boston, negara potongan Massachusetts tahun 1871. Di sanalah pada tahun 1875 ia menciptakan percobaan-percobaan yang mengarah pada inovasi tilpun. Dia mengumpulkan paten untuk mengokohkan penemuannya di bulan Februari 1876 dan menerima imbalan beberapa ahad kemudian. (Menarik sekali untuk dicatat bahwa seorang lain berjulukan Elisha Gray juga mengumpulkan paten inovasi untuk pengokohan mengenai peralatan serupa pada hari yang berbarengan dengan apa yang diperbuat Bell, hanya selisih beberapa jam saja).
Tak usang setelah patennya diterima, Bell mempertontonkan tilpun di bazar 100 tahun kota Philadelphia. Penemuannya menarik perhatian besar publik dan menerima penghargaan atas hasil karyanya. Tetapi, The Western Union Telegraph Company yang mengatakan uang sebesar $100.000 buat inovasi alat itu mengelak membayarnya. Karena itu, Bell dan kawan-kawannya, di bulan Juli 1877, mendirikan perusahaan sendiri, nenek moyang dari American Telephone and Telegraph Company sekarang. Tilpun dengan cepat dan besar-besaran mencapai sukses secara komersial. Sakarang ini AT & T merupakan perusahaan bisnis yang terbesar di dunia.
Bell dan istrinya yang di bulan Maret 1879 memegang 15 persen saham dari perusahaan itu sepertinya tak punya bayangan betapa akan fantastisnya laba yang bakal diterima oleh perusahaan itu. Dalam tempo cuma tujuh bulan, mereka sudah jual sebagian besar saham mereka dengan harga rata-rata $250 per saham. Di bulan Nopember harganya sudah melesat naik jadi $1000 per saham! (Di bulan Maret itu isterinya-lah yang mendesak buru-buru jual lantaran ia khawatir harga saham tak akan hingga setinggi itu lagi!) Di tahun 1881 dengan gegabah mereka jual lagi sepertiga jumlah sisa saham yang mereka punyai. Meski begitu, toh dalam tahun 1883 mereka sudah sanggup peroleh laba seharga sekitar sejuta dolar.
Kendati inovasi tilpun sudah mengorbitkan Bell jadi kaya-raya, ia tak pernah berhenti meneruskan penyelidikannya, dan ia berhasil menemukan lagi pelbagai alat yang mempunyai kegunaan walau tidak sepenting tilpun. Minatnya beraneka ragam, tetapi tujuan utamanya yaitu menolong orang tuli. Istrinya sendiri tadinya gadis tuli yang dilatihnya sendiri. Empat anak, dua lelaki dua wanita keluar berkat perkawinan tetapi keempatnya mati muda. Tahun 1882 Bell jadi warga negara Amerika Serikat dan mati tahun 1922.
Ukuran besar-kecilnya imbas Bell terletak pada evaluasi besar kecilnya makna tilpun itu sendiri. Menurut irit saya, imbas itu besar sekali lantaran tak banyak inovasi yang begitu luas dipakai orang dan begitu besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Saya tempatkan Bell dalam urutan di bawah Marconi berhubung radio lebih bermacam-macam kegunaannya ketimbang tilpun. Misalnya, pembicaraan lewat tilpun sanggup intinya dilakukan lewat radio, tetapi dalam beberapa hal (misalnya komunikasi dengan pesawat yang sedang terbang) tilpun tidak sanggup menggantikan fungsi radio. Kalau saja cuma faktor itu semata yang jadi ukuran, Bell akan menduduki urutan jauh lebih bawah lagi daripada Marconi. Tetapi, ada dua hal yang layak dipertimbangkan. Pertama, meskipun pembicaraan tilpun langsung sanggup saja dilakukan lewat radio, akan teramat sulitlah menggantikan seluruh sistem pertilpunan kita dengan jaringan radio yang setara. Kedua, metode pokok menyalurkan kembali bunyi yang dirancang Bell buat peserta tilpun belakangan di ambil oper dan dipakai oleh peserta radio, piringan hitam dan pelbagai rupa peralatan lainnya. Itu sebabnya saya anggap imbas Bell cuma sedikit lebih kurang ketimbang Marconi.