Pengertian Induksi Elektromagnetik, Aturan Faraday, Aturan Lenz, Gaya Gerak Listrik Induksi, Ggl, Rumus, Pola Soal, Jawaban, Praktikum, Kumparan, Medan Elektromagnetik, Fisika
Pengertian Induksi Elektromagnetik, Hukum Faraday, Hukum Lenz, Gaya Gerak Listrik Induksi, GGL, Rumus, Contoh Soal, Jawaban, Praktikum, Kumparan, Medan Elektromagnetik, Fisika - Induksi elektromagnetik yaitu tanda-tanda timbulnya gaya gerak listrik di dalam suatu kumparan/konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnetik.
1. Gaya Gerak Listrik Induksi / GGL Induksi
Gaya gerak listrik induksi yaitu timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang meliputi sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang berpengaruh medannya berubah-ubah terhadap waktu.
1.1. Bunyi Hukum Faraday
Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday, yang melaksanakan penelitian untuk memilih faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain, ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik, ΦB, yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Φ = B.A cos θ ....................................................... (1)
Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya magnetik per satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus, dan θ yaitu sudut antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi kalau B sejajar terhadap kumparan, θ = 0o, sehingga:
ΦB = B.A................................................................. (2)
Hal ini terlihat pada Gambar 1, di mana kumparan berupa bujur kandang bersisi i seluas A = i2. Garis B sanggup digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding dengan berpengaruh medan.
Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang setara dengan tesla.meter2 (1Wb = 1 T.m2).
Gambar 1. Garis medan magnetik yang menembus luas permukaan A. |
Dari definisi fluks tersebut, sanggup dinyatakan bahwa kalau fluks yang melalui loop kawat penghantar dengan N lilitan berubah sebesar ΦB dalam waktu aktu Δt, maka besarnya ggl induksi adalah:
Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi:
“gaya gerak listrik (ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”.
Tanda negatif pada persamaan (6.3) mengatakan arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks (ΔΦ) terjadi dalam waktu singkat (Δt → 0), maka ggl induksi menjadi:
dengan:
ε = ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
ΔΦB = perubahan fluks magnetik (weber)
Δt = selang waktu (s)
1.2. Bunyi Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan kendala tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.
Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yangberarti bahwa aturan tersebut berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich Lenz (1804 - 1865), yang sebetulnya merupakan suatu bentuk aturan kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa:
“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menjadikan arus di dalam kumparan, dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
Gambar 2. Penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. |
Gambar 2. mengatakan penerapan Hukum Lenz pada arah arus induksi. Pada Gambar 2(a) dan 2(d), magnet membisu sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan. Pada Gambar 2(b) mengatakan fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah ke bawah akan bertambah pada ketika kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah induksi pada Gambar 2(c), 2(e), dan 2(f ), juga sanggup diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz.
Contoh Soal 1 :
Fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu kumparan berkurang dari 0,5 Wb menjadi 0,1 Wb dalam waktu 5 sekon. Kumparan terdiri atas 200 lilitan dengan kendala 4 Ω. Berapakah berpengaruh arus listrik yang mengalir melalui kumparan?
Penyelesaian:
Diketahui:
Φ1 = 0,5 Wb
Φ2 = 0,1 Wb N = 200 lilitan
R = 4Ω
Δt = 5 sekon
Ditanya: I ... ?
Pembahasan :
Ggl induksi dihitung dengan persamaan:
tanda (-) menyatakan reaksi atas perubahan fluks, yaitu fluks induksi berlawanan arah dengan fluks magnetik utama. Arus yang mengalir melalui kumparan adalah:
I = ε/R = 16/4 = 4 A
1.3. Faktor Penyebab Timbulnya Gaya Gerak Listrik Induksi
Penyebab utama timbulnya ggl induksi yaitu terjadinya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh suatu loop kawat. Besarnya fluks magnetik telah dinyatakan pada persamaan (1). Dengan demikian, ada tiga faktor penyebab timbulnya ggl pada suatu kumparan, yaitu:
a. perubahan luas bidang kumparan (A),
b. perubahan orientasi sudut kumparan θ terhadap medan,
c. perubahan induksi magnetik.
1.3.1. Gaya Gerak Listrik Akibat Perluasan Kumparan dalam Medan Elektromagnetik
Gambar 3. Perubahan luas kumparan alasannya pergerakan batang penghantar pada konduktor U. |
Δx = v.Δt ................................................................. (5)
Sehingga, luas bidang kumparan bertambah sebesar:
ΔA = l . Δx = l .v .Δt .............................................. (6)
Berdasarkan Hukum Faraday, akan timbul ggl induksi yang besarnya dinyatakan dalam persamaan berikut ini.
Dengan substitusi persamaan (6), maka akan diperoleh:
Persamaan (9) hanya berlaku pada keadaan B, l, dan v saling tegak lurus.
Contoh Soal 2 :
Sebuah kawat yang panjangnya 2 m bergerak tegak lurus pada medan magnetik dengan kecepatan 12 m/s, pada ujung-ujung kawat timbul beda potensial 1,8 V. Tentukan besarnya induksi magnetik!
Penyelesaian:
Diketahui: l = 2 m; v = 12 m/s; ε = 1,8 volt
Ditanya: B = ... ?
Pembahasan :
Karena V ⊥ B, maka besar induksi magnetiknya adalah:
ε = B.l.v
1,8 = B × 2 × 12
1,8 = 24 B
B = 1,8/24 = 0,075 T
1.3.2. Gaya Gerak Listrik Induksi Akibat Perubahan Orientasi Sudut Kumparan θ Terhadap Medan Elektromagnetik
Perubahan sudut antara induksi magnetik B dan arah bidang normal sanggup menimbulkan timbulnya ggl induksi, yang besarnya sanggup ditentukan melalui persamaan (4).
Karena nilai B dan A konstan, maka akan diperoleh:
Jika laju perubahan cos θ tetap, persamaan (10) menjadi:
Dengan θ1 dan θ2 masing-masing menyatakan sudut awal dan sudut selesai antara arah normal bidang dengan arah induksi.
1.3.3. Gaya Gerak Listrik Induksi Akibat Perubahan Induksi Magnetik
Perubahan induksi magnetik juga sanggup menjadikan ggl induksi pada luasan bidang kumparan yang konstan, yang dinyatakan sebagai berikut:
Untuk laju perubahan induksi magnetik tetap, persamaan (12) menjadi:
Contoh Soal 3 :
Medan magnet B = ( ) tesla menembus tegak lurus kumparan seluas 100 cm2 yang terdiri atas 50 lilitan dan kendala kumparan 5 ohm. Berapakah berpengaruh arus induksi maksimum yang timbul pada kumparan?
Penyelesaian:
Diketahui:
B =
A = 100 cm2 = 10-2 m2
N= 50
R = 5Ω
Ditanya: Imaksimum = ... ?
Pembahasan :
1.4. Percobaan Fisika Sederhana / Praktikum Induksi Elektromagnetik
Tujuan : Memahami terjadinya induksi elektromagnetik.
Alat dan materi : Magnet batang, kumparan, galvanometer.
- Ambillah sebuah kumparan dan hubungkan di antara kedua ujung kawat kumparan dengan sebuah galvanometer.
- Ambillah sebuah magnet batang yang cukup berpengaruh kemagnetannya.
- Gerakkan magnet ke dalam kumparan dan amatilah jarum galvanometer.
- Gerakkan magnet ke luar kumparan dan amatilah kembali jarum galvanometer.
- Gerakkan magnet maju mundur dan amatilah kondisi jarum galvanometer.
- Catatlah hasil percobaan dengan mengikuti format berikut ini.
No. | Kondisi Magnet | Keadaan Jarum Galvanometer |
1. | Magnet masuk kumparan | |
2. | Magnet keluar kumparan | |
3. | Magnet keluar masuk kumparan |
Diskusi :
- Jelaskan yang dimaksud induksi elektromagnetik!
- Bagaimana frekuensi arus bolak-balik ketika magnet keluar masuk kumparan?
- Tulislah kesimpulan dari percobaan yang telah kalian lakukan!
Anda kini sudah mengetahui Induksi Elektromagnetik Hukum Faraday dan Hukum Lenz. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.