Paket Lengkap Uji Toksisitas Subkronis Kombinasi Ekstrak Kedelai Dan Jati Belanda Terhadap Hematologi Tikus Wistar
Abstrak: Uji toksisitas subkronis dilakukan untuk mengevaluasi efek dan memantau toksisitas suatu senyawa. Penggunaan kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam 1 (EEKD) dan jati Belanda (EEJB)sebagai terapi penurun berat tubuh akan dikonsumsi untuk waktu yang panjang dan berulang, olehkarena itu perlu dilakukan uji toksisitas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksik subkronisdari materi uji terhadap hematologi tikus Wistar. Penelitian dilakukan sesuai ketentuan uji toksisitas yang ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pada 120 ekor tikus Wistar (60 ekor jantan, 60 ekor betina) selama 90 hari dan 120 hari (satelit). Tikus dibagi menjadi 6 kelompok:I: Kontrol Negatif, II: takaran rendah, III: takaran tengah, IV: takaran tinggi, Kelompok Satelit (V dan VI)selama 120 hari: V: Satelit Kontrol Negatif, VI: Satelit takaran tinggi. Parameter yang diukur yaitu kadar leukosit, hemoglobin, MCH, MCHC, MCV, hematokrit, RBC, dan trombosit memakai alatHematology Analyzer dengan prinsip kolorimeteri. Hasil penelitian mengatakan bahwa efek bahanuji terhadap semua parameter hematologi tidak berbeda dengan kelompok kontrol (p<0,005), kecuali kadar Leukosit pada tikus jantan, MCH dan trombosit pada tikus betina yang jadinya sanggup diabaikan. Simpulan, uji toksisitas subkronis proteksi kombinasi EEKD dan EEJB yaitu kondusif dan tidak toksik terhadap hematologi darah tikus Wistar.
Kata kunci: ekstrak etanol, kombinasi kedelai Detam 1, daun jati belanda, uji toksisitas subkronis, hematologi, tikus Wistar
Penulis: MEILINAH HIDAYAT, SIJANI PRAHASTUTI, ESTHEROLITA DEWI, DEWI SAFITRI, SITI FARAH, ANDREANUS A.SOEMARDJI
Kode Jurnal: jpfarmasidd170194
