Paket Lengkap Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Balita Di Desa Tirtosari Kecamatan Kretek Bantul Yogyakarta
Abstract: Berdasarkan data dari Profil Kesehatan DIY jumlah balita pada tahun 2009 sebanyak 226.149 jiwa. Sedangkan jumlah balita di kabupaten Bantul sebanyak 57.785 jiwa dan cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita sebanyak 21.820 jiwa atau 37,76 % (Dinkes, 2010). Secara umum ada dua faktor utama yang kuat perkembangan anak yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan balita. Metode penelitian memakai penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel penelitian yakni ibu dan balita usia 6-72 bulan yang tiba ke posyandu di Desa Tirtosari Kecamatan Kretek Bantul sejumlah 80 responden. Teknik pengambilan sampel memakai Acidental sampling. Analisa data bivariate memakai uji chi – square dan uji fisher dan analisis multivariate memakai regresi logistic dengan tingkat kemaknaan ρ < 0,05 dan CI 95%. Hasil analisis bivariat dengan uji fisher riwayat persalinan didapatkan nilai p-value (0,502) artinya tidak ada korelasi antara riwayat persalinan dengan perkembangan. Variabel BBL nilai p-valeu (0,038) artinya ada korelasi antara BBL dengan perkembangan. Variabel ASI langsung hasil analisis chi-square nilai p-value (0,015) artinya ada korelasi antara proteksi ASI langsung dengan perkembangan. Variabel IMD nilai p-value (0,030) artinya ada korelasi antara IMD dengan perkembangan. Variabel riwayat penyakit TB dengan uji fisher nilai p-value (0,026) artinya ada korelasi antara riwayat penyakit TB dengan perkembangan. Variabel status gizi nilai p-value (0,006) artinya terdapat korelasi antara status gizi dengan perkembangan. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistic didapatkan nilai OR sebesar 4,745 dan p-value (0,008) untuk variabel status gizi dan variabel ASI langsung OR sebesar 3,290 dan p-value (0,035). Balita yang mempunyai status gizi yang baik lebih besar 4 kali perkembangannya dibandingkan dengan balita gizi kurang dan balita yang diberikan ASI langsung lebih besar 3 kali perkembangannya dibandingkan yang tidak. Model yang dipilih yakni Model II dengan Nilai R2 sebesar 0,215. Perkembanga balita dipengaruhi oleh variabel status gizi sesudah dikontrol variabel ASI langsung sebanyak 21,5 % sedangkan 78,5 % lainnya dipengaruhi faktor lain. Kesimpulannya faktor status gizi dan proteksi ASI langsung mempunyai korelasi yang signifikan dengan perkembangan balita dibandingkan faktor lainnya.
Kata kunci: Analisis faktor, Perkembangan, Balita
Penulis: Intan Mutiara Putri
Kode Jurnal: jpkebidanandd180079
