Paket Lengkap Efektivitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan Dan Perilaku Pasangan Calon Pengantin Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2015
ABSTRAK: Keluarga merupakan tempat tumbuh kembangnya generasi masyarakat yang sehat dan berkualitas, oleh alasannya yakni itu kesehatan reproduksi perlu dipersiapkan sebelum perkawinan. KUA Kecamatan Kuningan mempunyai kiprah melaksanakan pendidikan kesehatan reproduksi kepada calon pengantin, akan tetapi belum dilaksanakan secara maksimal. Hasil wawancara pada calon pengantin sebagian besar tidak mempunyai pengetahuan perihal kesehatan reproduksi dan tidak mengetahui pendidikan kesehatan reproduksi di KUA. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan perilaku calon pengantin di KUA Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2015.
Jenis penelitian mixmethode. Desain penelitian kuantitiatif memakai crossectional dan penelitian kualitatif memakai studi kasus. Teknik pengambilan sampel kuantitatif dengan total sampling sebanyak 40 responden dan informan diperoleh dengan purpossive sampling sebanyak 6 orang. Pengumpulan data kuantitatif memakai kuesioner dan pengumpulan data kualitatif memakai anutan wawancara dan observasi dokumentasi. Analisa data kuantitatif memakai chy square sedangkan kualitatif dengan triangulasi data.
Hasil peneltian tidak ada keefektifan antara pendidikan kesehatan reproduksi dengan pengetahuan ditinjau dari bahan (p=0,059), metode (0,220), sarana prasarana (0,796), managemen (0,082), pemateri (0,534) dan ada keefektifan antara media (0,028) dengan pengetahuan. Tidak ada keefektifan antara pendidikan kesehatan reproduksi dengan sikap, baik ditinjau dari bahan (p=0,752), media (0,197), metode (0,102), sarana prasarana (0,197), managemen (0,114), pemateri (0,110). Hasil wawancara didapatkan, persiapan dan pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi tidak dilaksanakan dengan baik. Faktor yang mendukung yaitu peraturan Direktur Jenderal Bimas Islam, adanya media, serta rasa tanggungjawab yang tinggi dari petugas KUA. Faktor penghambat yaitu minimnya SDM, tidak adanya kerjasama dengan kesehatan, tidak mempunyai biaya operasional, SUSCATIN hanya sebatas anjuran, kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan waktu yang dimiliki oleh petugas dan kurangnya sosialisasi.
Diharapkan calon pengantin sanggup mengakses pengetahuan di media lain atau mendatangi tenaga kesehatan. SDM di KUA harus berkualitas dan kompeten dibidangnya, pemerintah sentra atau pemerintah tempat sanggup mengalokasikan dana serta melaksanakan kerjasama dengan dinas kesehatan.
Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap, Calon Pengantin
Penulis: Ai Nurasiah
Kode Jurnal: jpkebidanandd160255
