-->

Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Teladan Penerapan, Soal Dan Pembahasan

Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon erat-erat semoga tali tidak lepas, ibarat yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Pegang tali pada jarak beberapa meter, miringkan tubuh kalian sambil menarik tali yang sudah terpasang. Tentunya kalian tidak terjatuh bukan? Kasus ibarat ini sanggup dijelaskan memakai konsep Hukum III Newton.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari pengertian, bunyi, rumus, pola soal dan pembahasan, serta pola penerapan Hukum 3 Newton dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik klarifikasi berikut ini. Selamat membaca dan belajar, semoga sanggup paham.

Bunyi Hukum 3 Newton
Hukum II Newton menjelaskan secara kuantitatif bagaimana gaya-gaya memengaruhi gerak. Tetapi kita mungkin bertanya, dari mana gaya-gaya itu datang? Berdasarkan pengamatan mengambarkan bahwa gaya yang diberikan pada sebuah benda selalu diberikan oleh benda lain.

Sebagai contoh, seekor kuda yang menarik kereta, tangan seseorang mendorong meja, martil memukul/ mendorong paku, atau magnet menarik paku. Contoh tersebut memperlihatkan bahwa gaya diberikan pada sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain, contohnya gaya yang diberikan pada meja diberikan oleh tangan.

Newton menyadari bahwa hal ini tidak sepenuhnya ibarat itu. Memang benar tangan memperlihatkan gaya pada meja. Tetapi meja tersebut terang memperlihatkan gaya kembali kepada tangan. Dengan demikian, Newton beropini bahwa kedua benda tersebut harus dipandang sama. Tangan memperlihatkan gaya pada meja, dan meja memperlihatkan gaya balik kepada tangan.

Hal ini merupakan inti dari Hukum III Newton yang berbunyi sebagai berikut.
Ketika suatu benda memperlihatkan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memperlihatkan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.

Hukum III Newton ini kadang dinyatakan sebagai aturan aksi-reaksi, “untuk setiap agresi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah”. Untuk menghindari kesalahpahaman, sangat penting untuk mengingat bahwa gaya “aksi” dan gaya “reaksi” bekerja pada benda yang berbeda.

Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa dua gaya merupakan pasangan gaya aksi-reaksi jikalau kedua gaya tersebut mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
 Sama besar
 Berlawanan arah
 Terjadi pada dua objek atau benda yang saling berinteraksi

Rumus Hukum 3 Newton
Untuk memahami bagaimana perumusan secara matematis aturan III Newton, perhatikan gambar ilustrasi dari beberapa benda yang saling berinteraksi di bawah ini.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
Gambar di atas memperlihatkan bahwa dua buah balok masing-masing mempunyai gaya berat sebesar 50 N dan 200 N diletakkan di atas pegas. Jika kedua balok dan pegas dalam posisi keseimbangan, maka sanggup dijelaskan sebagai berikut.
Gambar (b): menunjukkan bahwa balok memperlihatkan gaya berat sebesar 50 N dengan arah ke bawah, tetapi balok tersebut juga disupport sebesar 50 N dengan arah ke atas.
Gambar (c): balok dengan gaya berat 200 N arah ke bawah dan memperoleh komplemen gaya berat dari balok 50 N, sehingga memperlihatkan gaya berat ke bawah sebesar 250 N, tetapi kedua balok tersebut disupport sebesar 250 N dari pegas arah ke atas.
Gambar (d): merupakan kesimpulan, di mana total kedua balok memperlihatkan gaya berat sebesar 250 N arah ke bawah dan disupport sebesar 250 N dari pegas arah ke atas.
Gambar (a)  (d) merupakan insiden fisika yang dianalisis oleh Newton yang disebut sebagai Hukum III Newton. Hukum III Newton lebih dikenal sebagai Hukum Aksi-Reaksi.

Hukum ini menyatakan bahwa jikalau dua buah benda saling berinteraksi, gaya yang dikenakan pada benda pertama oleh benda kedua, benda pertama akan mengeluarkan gaya yang besarnya sama dengan benda kedua dengan arah berlawanan. Secara matematis sanggup ditulis dengan persamaan berikut:
Faksi = Freaksi …………… Pers. (1)

Persamaan di atas merupakan bentuk persamaan yang secara simetris sangat mendasar di dalam menganalisis sistem tata surya. Semua gaya yang bekerja dalam sistem tata surya besarnya sama dengan arah yang berlawanan, gaya ini merupakan gaya pasangan.

Secara intuisi pengertian ini sering membingungkan, sebagai contoh, jikalau sebuah truk besar yang sudah saling berhadapan dengan truk kecil karenanya bertabrakan, maka intuisi kalian akan bercerita bahwa truk yang kecil harus mengeluarkan gaya yang besar, bukan? Yang sebetulnya tidak demikian. Coba renungkan dan diskusikan dengan sobat kalian!

Contoh Penerapan Hukum 3 Newton dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut ini ialah beberapa pola penerapan Hukum Newton 3 dalam kehidupan sehari-hari.
1| Ketika kita menginjakkan kaki ke tanah, berarti kita memperlihatkan sebuah gaya dorong terhadap tanah tersebut. Gaya yang kaki kita berikan kepada tanah ini merupakan gaya aksi. Kemudian sebagai respon dari gaya agresi yang kita berikan, maka tanah memperlihatkan gaya dorong ke kaki kita yang menciptakan kaki sanggup terangkat. Gaya dorong yang diberikan tanah ini ialah gaya reaksi. Proses ini berlangsung secara terus menerus sehingga menciptakan kita sanggup berjalan di atas tanah.
2| Pada insiden peluncuran roket, gas panas yang dipancarkan dari pembakaran dan pancaran ini menjadikan timbulnya gaya reaksi pada roket yaitu gaya yang mengangkat serta mempercepat roket meluncur. Kejadian ini merupakan citra aturan ketiga Newton.
3| Pada ketika telapak tangan kita mendorong ujung meja. Bentuk telapak tangan kita menjadi berubah, hal ini mengambarkan bahwa terdapat gaya aksi-reaksi pada meja dan tangan. Dorongan tangan kita memperlihatkan gaya agresi kepada meja yang menjadikan meja bergerak, sedangkan meja memperlihatkan gaya reaksi pada telapak tangan kita yang menjadikan telapak tangan berubah bentuk teksturnya.
4| Pendayung yang menggerakkan kapal atau bahtera juga memanfaatkan Hukum III Newton. Pada waktu mengayunkan dayung, pendayung mendorong air ke belakang. Gaya ke belakang pada air itu menghasilkan gaya yang sama tetapi berlawanan. Gaya ini menggerakkan bahtera ke depan. Ada laba komplemen yang diperoleh alasannya dayung itu merupakan pengungkit; tarikan pendek oleh pendayung menghasilkan gerak yang lebih panjang pada ujung lain dayung tersebut.
5| Pernahkah kalian meniup balon dan kemudian melepaskannya tanpa mengikat mulutnya? Ketika kalian meniup balok dan melepaskan tanpa mengikat mulutnya, balon tersebut akan melesat terbang. Pada ketika balon melesat, udara di dalam balon keluar dan mendorong udara di luar balon. Akibat dorongan udara dari dalam balon (gaya aksi), udara di luar balon memperlihatkan dorongan ke balon (gaya reaksi). Dorongan yang diberikan udara di luar balon berlawanan dengan dorongan udara dari dalam balon. Akibat dari dorongan udara di luar balon ini, balon sanggup melesat terbang.
6| Dalam mengangkat beban, atlet angkat besi juga menerapkan aturan III Newton. Gaya yang dikeluarkan atlet untuk mengangkat beban ke atas menjadikan timbulnya gaya ke bawah. Gaya ke bawah tersebut diteruskan ke lantai melalui tubuh atlet. Lantai yang mendapat gaya tekan, membalas dengan menekan ke atas dengan gaya yang besarnya sama. Seandainya lantai memperlihatkan gaya ke atas lebih kecil daripada gaya yang diterimanya, maka si atlet akan terperosok melalui lantai tersebut. Jika lantai memperlihatkan gaya yang lebih besar daripada gaya yang diterimanya, maka atlet tersebut akan terangkat ke udara.
7| Pernahkah kalian memperhatikan tank yang sedang menembak? Pada ketika menembakkan peluru, tank mendorong peluru ke depan (aksi). Sebagai reaksi, peluru mendorong tank ke belakang sehingga tank terdorong ke belakang. Gaya aksi-reaksi inilah yang menjadikan tank terlihat tersentak ke belakang sesaat sesudah memuntahkan peluru.
8| Ketika seorang anak sedang menarik seutas tali yang diikatkan pada sebatang pohon besar. Pada insiden ini, ada dua gaya yang berlawanan, yaitu gaya tarik oleh anak terhadap pohon yang disebut gaya aksi, sedangkan pohon mempertahankan anak dengan gaya yang sama disebut gaya reaksi. Semakin besar gaya agresi yang dikenakan terhadap pohon, semakin besar gaya reaksi yang diberikan pohon.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
9| Gaya agresi reaksi juga bekerja pada sebuah buku yang diletakkan di atas meja. Buku ditarik Bumi (w) vertikal ke bawah, yang besarnya seberat buku. Meja memperlihatkan gaya dorong (N) kepada buku yang sama besar dengang gaya gravitasi Bumi (w) sehingga jumlah kedua gaya yang bekerja pada buku sama dengan nol. Agar tidak salah persepsi, kedua gaya tersebut bukan pasangan aksi-reaksi alasannya tidak bekerja pada benda yang berbeda. Pada gambar di buku di atas meja di atas, buku menekan meja sehingga memperlihatkan gaya agresi (F) yang arahnya ke bawah. Sebagai reaksinya, meja menekan buku yang arahnya ke atas sehingga memperlihatkan gaya reaksi (F). Kedua gaya ini besarnya sama dan berlawanan arah, serta bekerja pada dua benda yang berbeda. Oleh alasannya itu, pasangan gaya ini merupakan pasangan agresi reaksi F = -F.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
10| Mesin turbo pesawat memperlihatkan gaya agresi melalui gas buang ke bab belakang. Sebaliknya, semburan gas buang pesawat menghasilkan gaya reaksi yang menjadikan pesawat terdorong ke depan alasannya massa gas buang sangat kecil. Gas tersebut menyembur ke belakang dengan kecepatan tinggi. Gaya agresi dari mesin turbo pesawat sama besarnya dengan gaya reaksi dari semburan gas, tetapi arahnya berlawanan.
11| Pada ketika kita memukul paku pada kayu memakai martil/palu juga timbul gaya agresi reaksi. Palu yang kita pukulkan pada paku memperlihatkan gaya agresi pada paku sehingga paku sanggup menancap pada kayu. Sebaliknya, kayu memperlihatkan gaya reaksi lewat paku menuju palu sehingga tangan kita mencicipi seolah palu hendak terlempar.
12| Sayap burung mendorong udara ke belakang (aksi). Sebagai reaksinya, udara mendorong sayap burung sehingga burung terbang ke depan.
13| Saat berenang, tangan kita mendorong air ke belakang (aksi) sehingga air mendorong tubuh kita ke depan (reaksi).
14| Peluru mendorong senapan ke belakang (aksi) sehingga senapan mendorong peluru ke depan (reaksi).
15| Bola basket yang dipantulkan ke tanah akan memantul kembali ke atas.
16| Seseorang yang duduk di atas kursi, berat tubuh orang tersebut mendorong dingklik ke bawah sedangkan dingklik mendorong (menahan) tubuh ke atas.
17| Seseorang yang memakai sepatu roda atau Skate Board dan mendorong tubunya ke dinding, maka dinding akan mendorong balik sebesar gaya dorong yang dikeluarkan, sehingga orang tersebut bergerak menjauhi dinding.

Contoh Soal Hukum 3 Newton dan Pembahasannya

1. Sebuah buku diletakkan di atas meja. Pada sistem benda tersebut akan bekerja gaya-gaya ibarat pada gambar di bawah ini. Ada empat gaya yang bekerja pada sistem tersebut yaitu:
 w = berat buku.
 N = gaya tekan normal meja terhadap buku.
 N= gaya tekan normal buku pada meja.
 Fg = gaya gravitasi bumi pada buku.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
Tentukan pasangan gaya yang termasuk agresi reaksi!
Penyelesaian:
Pasangan gaya aksi-reaksi memenuhi sifat: sama besar, berlawanan arah dan bekerja pada dua benda. Dari sifat di atas sanggup ditentukan dua pasangan aksi-reaksi yaitu:
 w dengan Fg
 N dengan N
w dan N bukan aksi-reaksi alasannya bekerja pada satu benda (buku) tetapi relasi N = w merupakan aturan I Newton yaitu ΣF = 0.

2. Seekor ikan yang bergerak dengan siripnya juga terjadi gaya agresi reaksi. Tentukan pasangan aksi-reaksi yang ada.
Penyelesaian:
Gaya aksi: gaya dorong yang diberikan sirip ikan kepada air.
Gaya reaksi: gaya dorong yang diberikan air kepada sirip ikan sehingga ikan sanggup bergerak.

3. Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula membisu di atas lantai licin ibarat yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m1 = 70 kg, m2 = 30 kg dan pada balok pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah percepatan masing-masing balok dan gaya kontak antarbalok tersebut.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30 kg
F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Keadaan benda 1 dan 2 saling bersentuhan sehingga akan timbul gaya kontak atau gaya agresi reaksi menurut Hukum III Newton. Supaya lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
F12 adalah gaya agresi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 (bekerja pada balok 2). Sedangkan F21 adalah gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1 (bekerja pada balok 1). Kedua gaya ini mempunyai besar yang sama.

Untuk memilih besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok memakai Hukum II Newton sebagai berikut.
 Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F  F21 = m1a ............... Pers. (1)
 Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita sanggup mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F  m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok ialah 2 m/s2. Untuk memilih gaya kontak antara balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok ialah 60 N.

4. Balok A dan balok B terletak di atas permukaan bidang miring licin dengan sudut kemiringan 37°. Massa balok A 40 kg dan massa balok B 20 kg. Kemudian balok A didorong dengan gaya F sebesar 480 N ibarat yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Tentukan besar percepatan gerak kedua balok dan juga gaya kontak antara balok A dan balok B.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
Jawab
Diketahui:
mA = 40 kg
mB = 20 kg
F = 480 N
θ = 37°
g = 10 m/s2
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Coba kalian ikatkan seutas tali pada batang pohon bersahabat Hukum 3 Newton: Bunyi, Rumus, Contoh Penerapan, Soal dan Pembahasan
FAB adalah gaya agresi yang diberikan balok A kepada balok B, sedangkan FBA adalah gaya reaksi yang diberikan balok B kepada balok A. Kedua gaya tersebut merupakan gaya kontak yang besarnya sama.

Lalu untuk memilih besar percepatan kedua balok dan juga gaya kontak, kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok memakai Hukum II Newton sebagai berikut.
 Tinjau Balok A
Karena bidang miring licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F  wA sin θ  FBA = mAa
F  mAg sin θ  FBA = mAa ............... Pers. (1)
 Tinjau Balok B
ΣFX = ma
FAB  wA sin θ = mBa
FAB  mBg sin θ = mBa
FAB = mBa + mBg sin θ ............... Pers. (2)
Karena FAB = FBA, maka kita sanggup mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) sebagai berikut.
F  mAg sin θ  (mBa + mBg sin θ) = mAa
F  mAg sin θ  mBa  mBg sin θ = mAa
F  mAg sin θ  mBg sin θ = mAa + mBa
F  g sin θ(mA + mB) = (mA + mB)a
a = [F  g sin θ(mA + mB)]/(mA + mB)
a = [F/(mA + mB)]  g sin θ ............... Pers. (3)
Dengan mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = [480/(40 + 20)]  (10) sin 37°
a = (480/60)  (10)(0,6)
a = 8  6
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok ialah 2 m/s2. Untuk memilih gaya kontak antara balok A dan B, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan (2) sebagai berikut.
FAB = mBa + mBg sin θ
FAB = (20)(2) + (20)(10)(sin sin 37°)
FAB = 40 + (200)(0,6)
FAB = 40 + 120
FAB = 160 N
Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok A dan balok B ialah 160 N.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel