17 Jenis Termometer, Gambar, Fungsi, Kelebihan Dan Kekurangannya Lengkap Bab 2
Jenis Termometer Berdasarkan Bahan Pembuatannya
Termometer yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari ialah termometer yang terbuat dari pipa beling yang diisi dengan zat cair. Pembuatan termometer didasarkan pada sifat termometrik benda, yaitu sebagai berikut.
1. | Jika benda dipanaskan akan memuai (volume bertambah) dan kalau didinginkan akan menyusut (volume berkurang). |
2. | Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan (dicampurkan) maka akan terjadi perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pad akhirnya, suhu kedua benda akan sama. |
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka sanggup dibentuk termometer dari zat padat, zat cair maupun zat gas. Berdasarkan materi pembuatannya, termometer dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu termometer zat cair dalam gelas/kaca, termometer kendala listrik, termokopel dan termometer gas.
1. Termometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca
Termometer ini biasanya berupa sebuah pipa beling sempit tertutup yang berisi zat cair dan mempunyai skala. Prinsip kerja termometer ada pada imbas perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat.
Peristiwa yang terjadi selanjutnya ialah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, ketika air didinginkan volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, kejadian ini pun terjadi pada zat lain, ibarat raksa dan alkohol yang digunakan sebagai materi termometer. Yang termasuk jenis ini ialah termometer berskala celcius, fahrenheit, reamur, kelvin, termometer badan, termometer ruangan dan termometer maksimum-minimum.
2. Termometer Hambatan Listrik
Termometer ini juga disebut termometer platina. Prinsip kerja termometer ini ialah ketika suhu naik, kendala listrik platina naik. Bahan penghantar listrik termometer ini biasanya dibentuk dari platina sehingga tahan panas. Apabila suhu semakin besar, harga dosis juga semakin besar sehingga daya hantar listrik semakin berkurang.
Keuntungan termometer ini ialah jangkauan suhunya sangat lebar, yaitu antara –250°C hingga dengan 1500°C, sehingga termometer platina ini banyak digunakan pada industri-industri. Sedangkan kerugiannya ialah suhu tidak sanggup pribadi dibaca, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
3. Termokopel
Termometer ini terdiri atas dua kawat yang dibentuk dari materi logam yang berbeda jenisnya dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya ialah apabila suhu berbeda maka akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula.
Keuntungan menggunakan termokopel ialah jangkauan suhu luas dimulai dari –100°C hingga dengan 1500°C, selain mempunyai jangkauan yang besar, termometer termokopel ini sanggup juga mengukur suhu dengan cepat dan sanggup dihubungkan dengan rangkaian lain atau komputer.
Agar sanggup digunakan untuk mengukur suhu, termometer harus mempunyai sifat-sifat fisik yang berubah terhadap suhu. Sifat-sifat yang sanggup digunakan untuk menciptakan termometer ialah sebagai berikut.
1. Tekanan gas pada volume tetap.
2. Pemuaian suatu kolom caiaran dalam suatu pipa kapiler.
3. Hambatan listrik pada seutas kawat platina.
4. Pemuaian suatu keping bimetal.
5. Radiasi yang dipancarkan benda.
6. Beda potensial pada suatu termokopel.
4. Termometer Gas
Termometer gas terdiri dari bola beling berisi gas yang dihubungkan dengan manometer. Prinsip kerjanya ialah apabila bola gas terkena panas maka gas di dalam tabung beling akan memuai dan menekan zat cair (air raksa atau Hg) yang berada di dalam mano-meter. Kenaikan zat cair tersebut digunakan untuk mengetahui suhu di sekitar bola kaca.
Termometer gas bekerja menurut sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa digunakan yaitu gas hidrogen dan helium dengan tekanan yang rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya akan bertambah.
Karena gas memuai lebih besar daripada cairan, maka laba termometer gas ialah lebih teliti daripada termometer cairan. Termometer gas sanggup digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara –250°C hingga dengan 1500°C.
Jenis Termometer Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya
Jenis-jenis termometer menurut fungsi dan kegunaannya ada banyak sekali, mulai dari jenis termometer yang prinsip kerjanya sederhana hingga dengan yang rumit/kompleks (menggunakan perangkat elektronik). Berikut ini pola termometer menurut fungsi dan kegunaannya.
1. Termometer Klinis
Termometer klinis disebut juga termometer tubuh atau termometer demam. Termometer ini biasa digunakan para dokter dan perawat rumah sakit untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi termometer klinis ialah raksa. Skala pada termometer klinis antara 35°C hingga dengan 42°C.
Penampang kepala termometer ini dibentuk lebih kecil daripada termometer biasa. Hal ini dimaksudkan biar perubahan suhu yang kecilpun sanggup dilihat dengan jelas. Untuk mengukur suhu benda, termometer diletakkan di ketiak atau lisan kurang lebih 2 menit. Untuk mengembalikan raksa pada kedudukan semula, termometer itu pribadi diguncang-guncangkan.
2. Termometer Dinding
Termometer dinding disebut juga termometer ruangan atau termometer suhu kamar. Pada umumnya, termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruangan dan digunakan untuk mengukur suhu ruang. Angka-angka pada skala termometer dinding meliputi suhu di atas dan di bawah suhu yang sanggup dicapai ruang yang dinyatakan dalam derajat Celcius atau Fahrenheit.
Termometer dinding dibentuk menurut negara yang akan memakai. Di Indonesia yang tempat tropis suhu dibentuk sekitar 27°C. sedangkan tempat yang mempunyai animo masbodoh akan dibentuk hingga di bawah nol. biasanya berkisar antara -30°C hingga 50°C.
3. Termometer Maksimum dan Minimum Six-Bellani
Termometer ini ditemukan oleh James Six dan Bellani pada simpulan masa ke-18. Termometer ini sering digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu. Termometer maksimum dan minimum ini terdiri atas pipa U yang masing-masing kolom berisi alkohol dan raksa.
Termometer maksimum-minimum mempunyai 2 skala yaitu skala minimum pada kolom kiri dan skala maksimum pada kolom kanan sehingga suhu sanggup dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa. Termometer ini juga sanggup digunakan untuk mengukur suhu dalam sebuah rumah kaca, yaitu rumah yang digunakan untuk menanam tanaman sebagai materi penelitian. Suhu minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari.
4. Termometer Optik (Pyrometer)
Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya menurut spektrum cahaya yaitu perubahan warna logam akhir perubahan suhu. Termometer optik ini disebut juga pirometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (di atas 1000°C). Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, alasannya ialah pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar.
Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Hasil scaner oleh termometer optik pada tanur peleburan besi, warna biru renta menawarkan suhu yang paling tinggi, warna merah menawarkan suhu yang lebih rendah.
5. Termometer Bimetal
Termometer bimetal ialah termometer yang memanfaatkan perbedaan pemuaian antar dua jenis logam. Termometer ini terdiri dari dua buah keping logam yang mempunyai koefisien muai berbeda, sehingga ketika terkena perubahan suhu maka bimetal akan melengkung ke arah tertentu.
Jika suhu meningkat, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang mempunyai koefisien muai lebih kecil. Sedangkan kalau suhu menurun, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang mempunyai koefisien muai lebih besar. Termometer bimetal digunakan untuk mengukur suhu panggangan kompor, termostat, pemanggang, dan circuit breakers.
6. Termometer Termistor
Merupakan termometer yang menggunakan Termistor sebagai sensornya. Termistor (bahasa Inggris: thermistor) ialah alat atau komponen atau sensor elektro yang digunakan untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor ialah perubahan nilai tahanan (atau kendala atau werstan atau resistance) kalau suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.
Ketika suhu naik, kendala termistor turun. Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu. Keuntungannya, sanggup dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas (-25°C hingga dengan 180°C).
7. Termometer Galileo
Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo Galilei, ialah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola beling tersegel yang berisi cairan berwarna untuk imbas estetika.
Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menjadikan bola beling bergerak timbul atau karam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola beling lainnya.
Bila perbedaan kerapatan bola beling sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut sanggup membentuk suatu skala suhu.