17 Jenis Termometer, Gambar, Fungsi, Kelebihan Dan Kekurangannya Lengkap Bab 1
Alat yang sanggup mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akhir perubahan suhu. Termometer sanggup mengukur suhu secara sempurna dan menyatakannya dengan suatu bilangan atau angka. Kata termometer berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti panas dan meter yang berarti mengukur.
Termometer berupa tabung beling yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam tabung menyusut sehingga menunjuk angka yang lebih rendah pada skala.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin sebagian dari kalian ada yang pernah memakai termometer. Skala termometer apakah yang kalian gunakan? Termometer yang dipakai di masyarakat aneka macam macamnya. Secara umum, terdapat beberapa jenis termometer yang dibedakan menurut 4 hal berikut ini.
1. Jenis termometer menurut skala
2. Jenis termometer menurut zat cair pengisi pipa kapiler
3. Jenis termometer menurut materi pembuatan
4. Jenis termometer menurut fungsi dan kegunaannya.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas macam-macam termometer menurut empat kategori yang telah disebutkan di atas lengkap dengan gambarnya. Untuk itu, silahkan kalian simak secara seksama klarifikasi berikut ini. Selamat membaca dan belajar, semoga sanggup paham.
Jenis Termometer Berdasarkan Skala
Untuk sanggup mengatakan suhu suatu benda, termometer diberi skala. Dalam memutuskan skala termometer perlu ditentukan terlebih dahulu titik tetap bawah dan titik tetap atasnya. Penentuannya yakni sebagai berikut.
■ Titik tetap atas ditentukan oleh air yang sedang mendidih pada takanan 1 atm (76 cmHg).
■ Titik tetap bawah ditentuka oleh suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm (76 cmHg).
Berdasarkan skalanya, ada 4 macam termometer, yaitu termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
1. Termometer Skala Celcius
Skala Celcius dibentuk ileh spesialis fisika berkebangsaan Swedia berjulukan Andreas Celcius (1701 – 1744). Andreas Celcius memilih titik tetap bawah memakai suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm dan diberi angka 0 (nol). Sedangkan titik tetap atasnya ditentukan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi angka 100. Perbedaan suhu antara titik atas dan titik bawah yakni 100 – 0 = 100. Satuan suhu yang diukur memakai termometer Celcius diberi satuan derajat celcius (ditulis : °C)
2. Termometer Skala Reamur
Skala Reamur dibentuk oleh spesialis fisika berkebangsaan Perancis yang berjulukan Rene Antoine Ferchault de Reamur. Ia menciptakan termometer dengan memilih titik tetap atas dengan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi angka 80 sedangkan titik bawahnya ditentukan oleh suhu es yang sedang mencair pada tekanan 1 atm dan diberi angka 0 (nol). Perbedaan suhu antara titik tetap atas dan bawah yakni 80 – 0 = 80. Satuan suhu yang dipakai untuk menuliskan suhu yang diukur dengan termometer Reamur yakni derajat reamur (ditulis : °R)
3. Termometer Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit dibentuk oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman berjulukan Gabriel D. Fahrenheit (1686 – 1736). Fahrenheit yakni orang pertama yang menciptakan termometer zat cair yang memakai suhu gabungan es dan garam sebagai titik tetap bawah. Suhu yang ditunjukkan termometer diberi angka 32, sedangkan titik tetap atas ditentukan dengan suhu air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm dan diberi angka 212. Perbedaan suhu antara titik tetap atas dan titik tetap bawah yakni 212 – 32 = 180. Satuan suhu yang diukur memakai termometer Fahrenheit yakni derajat Fahrenheit (ditulis: °F).
4. Termometer Skala Kelvin
Dalam teori partikel dinyatakan bahwa bila suhu bertambah maka gerak partikel bertambah cepat, jikalau suhu turun maka gerak partikel akan semakin lambat. Pada dikala suhu mencapai –273°C gerak partikel akan berhenti. Suhu –273°C merupakan suhu paling rendah yang masih mungkin dimiliki oleh suatu zat. Suhu tersebut dikenal dengan suhu nol mutlak.
Seorang jago fisika berkebangsaan Inggris yang berjulukan William Thomas Thompson Kelvin (1824 – 1907) yakni orang pertama yang mengusulkan pengukuran suhu menurut suhu nol mutlak. Skala suhu yang ditetapkan diberi nama skala Kelvin, dimana suhu-suhu pada skala Kelvin diukur dalam derajat yang dinamakan Kelvin (lambang “K”). Jadi, dalam memakai satua Kelvin untuk mengatakan suhu tidak memakai kata “derajat” (°), melainkan hanya “Kelvin” saja. Contoh: 308 K (baca : 308 Kelvin).
Suhu terendah pada skala ini diberi angka 0 K = –273°C. Pada skala Kelvin, titik lebur es diberi angka 273 dan titik didih air diberi angka 373 dengan demikian, korelasi antara skala Celcius dan Kelvin yakni sebagai berikut.
K = 273 + C |
Keterangan:
K = suhu dalam skala Kelvin (K)
C = suhu dalam skala Celcius (°C)
Berdasarkan penetapan skala beberapa termometer di atas, maka sanggup dibentuk perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai berikut.
Tabel Perbandingan Skala Termometer
No. | Termometer | Titik tetap bawah | Titik tetap atas | Jumlah skala |
1 | Celcius | 0oC | 100oC | 100 |
2 | Reamur | 0oR | 80oC | 80 |
3 | Fahrenheit | 32oF | 212oF | 180 |
4 | Kelvin | 273 K | 373 K | 100 |
Perbandingan jumlah skalanya yakni sebagai berikut:
tC : tR : (tF – 32) = 100 : 80 : 180 | atau | tC : tR : (tF – 32) = 5 : 4 : 9 |
Perubahan suhu dari celcius ke kelvin dan dari kelvin ke celcius, alasannya jumlah skalanya sama, maka ditulis sebagai berikut.
toC = (t + 273)K | atau | tK = (t – 273)oC |
Keterangan:
tC = skala yang ditunjukkan termometer celcius (oC)
tR = skala yang ditunjukkan termometer reamur (oR)
tF = skala yang ditunjukkan termometer fahrenheit (oF)
tK = skala yang ditunjukkan termometer kelvin (K)
Dari keempat jenis termometer di atas, termometer yang umum dipakai di Indonesia yakni termometer Celcius. Sedangkan di beberapa negara ibarat Inggris dan Amerika Serikat, termometer yanng dipakai yakni termometer Fahrenheit dan Perancis memakai termometer berskala Reamur. Akan tetapi, skala suhu untuk satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI) atau yang disebut skala termodinamika yakni Skala Kelvin.
Jenis Termometer Berdasarkan Zat Cair Pengisi Pipa Kapiler
Pemuian pada zat cair sanggup dipakai sebagai ukuran suhu suatu benda. Oleh alasannya itu, zat cair dipakai sebagai medium di dalam termometer untuk memilih derajat suhu suatu benda yang diukur. Berdasarkan zat cair pengisi pipa kapiler, maka termometer dibedakan menjadi dua macam, yaitu termometer raksa dan termometer alkohol. Berikut ini beberapa laba dan kerugian kedua jenis termometer zat cair tersebut.
1. Termometer Raksa
Keuntungan raksa sebagai zat pengisi termometer yakni sebagai berikut.
1. Raksa mengkilap sehingga gampang dilihat.
2. Pemuaian raksa teratur.
3. Raksa tidak membasahi dinding beling ketika memuai atau menyusut.
4. Cepat menyesuaikan suhu dengan suhu sekitarnya.
5. Jangkauan raksa cukup lebar, yaitu antara –40°C hingga dengan 350°C sehingga sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan di laboratorium.
6. Raksa sanggup terpanasi secara merata sehingga mengatakan suhu dengan cepat dan tepat.
Kerugian memakai raksa sebagai pengisi termometer yakni sebagai berikutl
1. Raksa mahal
2. Raksa tidak sanggup dipakai untuk mengukur suhu sangat rendah (misalnya di kawasan kutub).
3. Raksa termasuk zat berbahaya.
2. Termometer Alkohol
Keuntungan memakai termometer alkohol sebagai cairan pengisi termometer yakni sebagai berikut.
1. Alkohol lebih murah dibandingkan raksa.
2. Alkohol lebih teliti, alasannya untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami perubahan volume yang lebih besar.
Kerugian memakai alkohol sebagai pengisi termometer yakni sebagai berikut.
1. Alkohol memiliki titik didih rendah yaitu 78°C sehingga pemakaiannya terbatas.
2. Alkohol tidak bewarna, sehingga harus diberi warna semoga lebih gampang dilihat.
3. Alkohol membasahi (melekat) pada dinding kaca.
Info Fisika! |
Air tidak sanggup dipakai untuk mengisi termoeter alasannya beberapa alasan, di antaranya yakni sebagai berikut. ■ Air membasahi dinding kaca, sehingga skala sulit dibaca. ■ Air tidak bewarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya ■ Jangkauan suhu air terbatas yaitu antara 0°C − 100°C. ■ Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan. ■ Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti alasannya air penghantar panas yang jelek. |