Proses Pembentukan Bayangan Pada Mata Normal Insan + Gambar
Setiap insan mempunyai alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bab dari panca indra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kalian menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang sanggup kalian nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila insan tidak mempunyai mata atau mata kalian buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bab yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang penting tersebut antara lain kornea, pupil, iris, aquaeous humor, otot siliari, lensa mata, retina, binting kuning, bintik buta, koroid dan saraf optik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar bagian-bagian mata berikut ini.
■ Kornea merupakan bab luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi mendapatkan dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bab mata yang sensitif di bawahnya.
■ Pupil merupakan celah sempit berbentuk bulat dan berfungsi semoga cahaya sanggup masuk ke dalam mata.
■ Sklera adalah bab dinding putih mata. Bagian ini mempunyai ketebalan rata-rata sekitar 1 mm, akan tetapi ia juga sanggup menebal hingga 3 mm alasannya ialah adanya otot irensi. Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata terhadap ganguan luar yang bersifat mekanis (ex. benturan) serta berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata.
■ Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Kalian lihat sebagai warna mata seseorang.
■ Aquaeus Humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.
■ Otot Siliari (Akomodasi) adalah otot yang melekat pada lensa mata dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
■ Lensa Mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.
■ Koroid merupakan sebuah membran yang terdiri atas pigmen dan pembuluh darah. Koroid berfungsi untuk memelihara retina dan mencegah terjadinya pemantulan cahaya di dalam ruang internal mata dengan cara menyerap cahaya yang tidak diperlukan.
■ Retina adalah bab belakang mata yang berfungsi sebagai daerah terbentuknya bayangan. Retina terdiri atas serangkaian saraf dan alat akseptor (reseptor) yang kompleks. Reseptor tersebut yakni sel batang dan sel kerucut yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik yang berjalan di sepanjang serabut saraf.
■ Vitreous Humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
■ Bintik Kuning adalah bab dari retina yang berfungsi sebagai daerah terbentuknya bayangan yang jelas.
■ Bintik Buta adalah bab dari retina yang apabila bayangan jatuh pada bab ini, maka bayangan tampak tidak terang atau kabur.
■ Saraf optik befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina menuju ke otak.
Bagaimanakah proses terlihatnya suatu benda oleh mata?
Seperti yang telah kalian ketahui bahwa lensa mata merupakan jenis lensa cembung (konveks atau positif). Cahaya yang jatuh melalui lensa mata dibiaskan sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil. Masih ingatkah kalian di ruang berapakah benda pada lensa cembung semoga memilki bayangan dengan sifat nyata, terbalik, dan diperkecil? Untuk menjawab pertanyan tersebut perhatikan gambar sistem penomoran ruang pada lensa cembung berikut ini.
Keterangan:
I, II, III, dan IV ialah nomor ruang benda sedangkan (I), (II), (III) dan (IV) ialah nomor ruang bayangan.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk saat benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, sentra kelengkungan, dan di ruang III lensa cembung diperlihatkan pada tabel berikut ini.
No | Posisi Benda | Sifat Bayangan | Letak Bayangan |
1 | Ruang I | Maya, tegak, diperbesar | Di depan lensa |
2 | Titik Fokus | Maya, tegak, diperbesar | Di depan lensa |
3 | Ruang II | Nyata, terbalik, diperbesar | Di belakang lensa |
4 | Pusat Kelengkungan | Nyata, terbalik, sama besar | Di belakang lensa |
5 | Ruang III | Nyata, terbalik, diperkecil | Di belakang lensa |
Dengan demikian, semoga bayangan mempunyai sifat nyata, terbalik, dan diperkecil maka benda yang dilihat harus berada di ruang III dari lensa mata. Lalu di manakah ruang III pada lensa mata tersebut? Perhatikan gambar berikut ini.
Untuk mata normal, saat benda yang dilihat oleh mata berada di ruang III, maka bayangan akan terbentuk di ruang (II) lensa mata. Ruang (II) ini berada di bab retina mata atau lebih tepatnya di bintik kuning. Seperti yang kita ketahui bahwa retina dan bintik kuning merupakan bab dari mata yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya, sehingga bayangan kasatmata yang jatuh pada retina pribadi ditangkap oleh retina, kemudian disampaikan kepada otak sebagai sentra kesadaran melalui saraf optik.
Bagaimana kalau benda tidak terletak di ruang III lensa mata, apakah kita masih bisa sanggup melihat benda tersebut?
Mata mempunyai daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh sempurna di retina. Jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar.
Daya akomodasi ini memungkinkan mata sanggup melihat dengan terang setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata. Akan tetapi, meskipun mempunyai daya akomodasi, mata mempunyai keterbatasan jangkauan penglihatan. Mata tidak sanggup melihat benda yang terlalu akrab atau terlalu jauh. Sebagai contoh, mampukah kalian melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Kalian? Atau sebaliknya, mampukah kalian melihat dengan terang benda yang sangat jauh sekali?
Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih sanggup dilihat dengan terang disebut titik dekat, sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih sanggup dilihat dengan terang disebut titik jauh. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi maksimum dan saat mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.
Pada mata normal, titik terdekatnya ialah 25 cm atau disebut jarak baca normal (sn = 25 cm). Sementara titik jauh mata ialah titik terjauh yang masih sanggup dilihat dengan terang oleh mata yang tidak berakomodasi. Pada mata normal, titik jauhnya ialah tak terhingga ( ).
Bagaimana prosedur pembentukan bayangan pada retina?
Agar bayangan benda diterima retina dengan jelas, mata harus membiaskan sinar yang tiba dari benda. Berdasarkan urutan bab mata, sinar dari benda akan melewati medium yang mempunyai indeks bias (n) berbeda. Medium tersebut ialah udara (n = 1,00), kornea (n = 1,38), aqueous humour (n = 1,33), lensa mata (n = 1,40), dan vitreous humour (n = 1,34). Proses jalannya sinar hingga terbentuk bayangan pada mata sanggup kalian lihat pada berikut ini.
Berdasarkan gambar di atas, jalannya sinar cahaya pada mata insan antara lain sebagai berikut.
■ Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea mata dan cairan aqueous humor dan dibiaskan melalui pupil.
■ Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata dan cairan vetreous humor.
■ Daya kemudahan pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh di retina tepatnya di bab bintik kuning.
■ Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel reseptor yaitu sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak melalui saraf optik.
■ Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.