-->

Belajar Kapal Selam - Cornelius Van Drebbel

Cornelius van Drebbel lahir di Alkmaar tahun 1572 di negara Belanda, ia merupakan penemu dari kapal selam pertama yang mewujudkan desain dari Leonardo da Vinci. Setelah beberapa tahun bersekolah di Alkmaar, sekitar tahun 1590, ia lalu bersekolah di Haarlem, yang juga terletak di Utara Belanda. Guru di Akademinya ialah Hendrick Goltzius, pemahat, pelukis dan humanis, Karel van Mander, pelukis, penulis, humanis dan Cornelis Corneliszoon dari Haarlem. Drebbel menjadi pemahat terampil. Pada tahun 1595 ia menikah dengan Sophia Jansdochter Goltzius, adik Hendrick. Mereka mempunyai 4 anak. Pada 1600, Drebbel berada di Middelburg di mana ia membangun sebuah air mancur di Noorderpoort.
Dia bertemu dengan Hans Lippershey yang merupakan konstruktor teleskop dan rekan dari Zacharias Jansen. Drebbel berguru grinding lensa dan optik. Sekitar 1604 keluarga Drebbel lalu pindah ke Inggris, mungkin atas seruan raja baru, James I dari Inggris (VI dari Skotlandia). Drebbel juga bekerja di pengadilan. Pada tahun 1610 Drebbel dan keluarga diundang untuk tiba ke istana Kaisar Rudolf II di Praha. Setelah final hidup Rudolf pada tahun 1612, Drebbel kembali ke London. Sayangnya pelindungnya pangeran Henry meninggal dan Drebbel kesulitan keuangan. Awalnya, pembuat skema kapal selam ialah Leonardo da Vinci (1452-1519), sedangkan William Bourne merancang rencana pembuatan kapal tersebut (1578). Tapi, yang berhasil membangunnya ialah Cornelius van Drebbel pada 1620.
Awalnya, ia hanya melihat sketsa-sketsa yang dibentuk dua temannya itu. Lalu, perlahan van Drebbel mencoba merealisasikan skema yang menurutnya unik tersebut. Standar pembangunannya tetap menggunakan skema Bourne. Yaitu, menggunakan prinsip bahwa kapal sanggup karam jikalau tangki diisi air. Apabila kapal akan dinaikkan ke permukaan, tanki air dikosongkan terlebih dahulu. Lalu, van Drebbel mencoba menerapkan aturan Archimedes dengan menggunakan dayung sebagai penggerak. Tidak cukup hingga di situ, van Drebbel terus meng-upgrade kapal selam buatannya. Terutama dalam hal desain dengan membentuknya ibarat susunan dua bahtera dan ditutup kulit. Lubang-lubang dayungan dibentuk lebih rekat sehingga tidak kemasukan air. Van Drebble tidak menggunakan sistem balas, tapi mencoba dengan besi semoga bahtera lebih gampang menyelam.
Kapal selam itu menjadi kapal selam yang paling tua. Sebab, badannya masih dibentuk dari kulit hewan dan rangka kayu. Van Drebbel juga membungkus kayu dasar kapal dengan materi waterproof dan dayung bahtera dengan kulit. Penambahan tabung udara dilakukan van Drebbel untuk menyediakan oksigen. Perjalanan pertamanya dilakukan bersama 12 pendayung di Sungai Thames. Dalam uji coba tersebut, kapal itu berhasil menyelam sedalam 360-450 cm di bawah Sungai Thames, London, selama 2-3 jam.
Model terakhir yang dibentuk van Drebbel mempunyai enam dayung dan sanggup menampung 16 penumpang. Kapal itu sanggup menyelam selama tiga jam dan belayar hingga 12-15 kaki (4-5-meter) di bawah permukaan air. Track-nya dimulai di Westminster menuju Greenwich pulang pergi. Kapal selam yang tampak ibarat bentuk cerutu tersebut dibentuk hidrodinamik. Menurut van Drebbel, hidrodinamik sanggup mengurangi kendala saat tenggelam. Dengan begitu, kapal sanggup karam secara mulus. Kapal selam itu mempunyai kecepatan sekitar 18 km/jam. Saat ini kapal selam temuan van Drebbel mulai dikembangkan untuk tujuan militer. Terutama sebagai kapal selam perang. Hal tersebut bergotong-royong jauh dari harapan Drebbel saat pertama menciptakan kapal selam. Dia tidak ingin kapal selam buatannya menjadi alat pembunuh.
 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel