-->

Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus, Grafik, Teladan Soal Dan Pembahasan

Perhatikan gambar di bawah. Pernahkah kalian naik kereta api? Jika pernah tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api (rel) yaitu lurus. Ketika kereta api sudah melaju selama beberapa menit dari stasiun, biasanya masinis mengondisikan kecepatan kereta menjadi konstan atau tetap.

 Jika pernah tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api  Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan
Di dalam fisika disebut apakah gerak kereta api pada rel yang lurus dengan kecepatan stabil menyerupai pada perkara di atas? untuk menjawab pertanyaan ini simak secara seksama penjelasan-penjelasan berikut ini.

Pengertian Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan atau GLB merupakan salah satu dari sekian banyak jenis gerak benda. Untuk mengetahui dengan gampang definisi dari GLB kita cermatai dahulu asal kata gerak lurus beraturan. Kata gerak lurus beraturan terbentuk dari tiga kata dasar, yaitu gerak, lurus dan teratur.

Gerak berarti perubahan posisi atau kedudukan. Lurus menyatakan bentuk lintasan yang lurus dan teratur menyatakan besar kecepatan yang konstan. Makara sanggup disimpulkan bahwa:
Gerak Lurus Beraturan atau disingkat GLB yaitu gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan yang tetap (konstan) pada selang waktu tertentu.

Yang dimaksud dengan kecepatan tetap yaitu benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalkan sebuah kendaraan beroda empat bergerak dengan kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam kendaraan beroda empat menempuh jarak 60 km, tiap ½ jam kendaraan beroda empat menempuh jarak 30 km, atau tiap 1 menit kendaraan beroda empat menempuh jarak 1 km.

Namun pada kenyataannya, benda yang melaksanakan gerak lurus beraturan sangat sulit ditemukan alasannya yaitu pada umumnya benda yang bergerak akan mengalami percepatan dan perlambatan sehingga kecepatan menjadai tidak konstan. Benda hanya melaksanakan gerak lurus beraturan untuk beberapa waktu tertentu. Contohnya yaitu sebuah kereta api yang bergerak pada lintasan rel yang lurus dan kendaraan beroda empat yang bergerak di jalan tol bebas hambatan.

Ciri-Ciri Gerak Lurus Beraturan

Suatu benda dikatakan melaksanakan gerak lurus beraturan (GLB) apabila memenuhi beberapa ciri atau karakteristik sebgai berikut:

1. Lintasannya berbentuk garis lurus
2. Kecepatan benda tetap (v = konstan)
3. Percepatan benda nol (a = 0)


Kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan akan bernilai sama dengan kelajuannya kalau panjang lintasan atau jarak sama dengan besar perpindahan benda tersebut. Namun kalau jarak tempuh tidak sama dengan perpindahan benda maka besar kecepatan benda lebih kecil daripada kelajuannya.

Rumus-Rumus Pada Gerak Lurus Beraturan
Persamaan besaran-besaran fisika dalam gerak lurus beraturan (GLB) yaitu sebagai berikut:

Rumus Kecepatan

Rumus kecepatan pada GLB sanggup dituliskan sebagai berikut:
v
=
s
t

Keterangan:
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)

Rumus Kelajuan

Rumus kelajuan pada GLB sanggup dituliskan sebagai berikut:
v
=
s
t

Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)

rumus kecepatan dan kelajuan di atas memang terlihat sama akan tetapi secara harfiah kedua besaran ini berbeda. Kecepatan merupakan besaran vektor sehingga sanggup berharga positif atau negatif sedangkan  kelajuan merupakan besaran skalar sehingga nilainya selalu positif.

Info penting!
Rumus kecepatan dan kelajuan di atas merupakan rumus kecepatan sesaat dan kelajuan sesaat, alasannya yaitu intinya sulit sekali ditemukan benda yang sanggup bergerak dengan kecepatan yang konstan. Suatu benda hanya mengalami kecepatan yang konstan dalam selang waktu yang sangat singkat sehingga digunakanlah rumus kecepatan dan kelajuan sesaat.

Kelajuan sesaat yaitu total jarak yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek. Sedangkan kecepatan sesaat yaitu total perpindahan yang ditempuh suatu benda pada selang waktu yang sangat pendek. Karena kecepatan sesaat terjadi dalam waktu yang sangat singkat, maka kelajuan sesaat merupakan besar/nilai dari kecepatan sesaat. Sehingga dalam gerak lurus beraturan (GLB), konsep kecepatan dan kelajuan dianggap sama.

Untuk lebih memahami perihal kelajuan dan kecepatan silahkan kalian baca artikel perihal konsep kelajuan dan kecepatan. Dan kalau kalian belum memahami konsep perihal besaran vektor dan skalar silahkan kalian baca artikel perihal pengertian dan pola besaran vektor dan besaran skalar. 

Rumus Perpindahan
Berdasarkan rumus kecepatan di atas, maka kita sanggup mengetahui persamaan perpindahan, yaitu sebagai berikut:
s
=
v.t

Keterangan:
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

Rumus Jarak

Dari persamaan kelajuan di atas, maka rumus jarak sanggup dituliskan sebgai berikut:
s
=
v.t
Jika benda selama selang waktu tertentu telah menempuh jarak sejauh s0 maka jarak selesai (st) benda tersebut dirumuskan:
st
=
s0 + v.t

Keterangan:
s = jarak (m)
s0 = jarak awal (m)
st = jarak selesai (m)
v = kelajuan (m/s)
t = waktu (s)

sama halnya dengan konsep kecepatan dan kelajuan pada gerak lurus beraturan (GLB), perpindahan dan jarak juga dianggap sama. Namun secara harfiah perpindahan dan jarak merupakan besaran yang berbeda. Untuk lebih memahami perbedaan jarak dan perpindahan silahkan baca artikel perihal konsep jarak dan perpindahan.

Macam-Macam Grafik Pada Gerak Lurus Beraturan


Dalam gerak lurus beraturan (GLB) terdapat 3 jenis grafik, yaitu grafik kekerabatan jarak terhadap waktu, grafik kekerabatan kecepatan terhadap waktu dan grafik kekerabatan percepatan terhadap waktu. Ketiga jenis grafik tersebut berbentuk kurva linear (lurus). Berikut ini yaitu gambar grafik gerak benda pada GLB

Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu (Grafik s-t) Pada GLB

 Jika pernah tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api  Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan
Dari gambar grafik di atas, kita sanggup memilih besar atau nilai kecepatan yang dialami benda yaitu:
v
=
tan Î±
=
s
t

Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Waktu (Grafik v-t) Pada GLB

 Jika pernah tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api  Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan
Dari grafik v-t di atas, kita sanggup memilih panjang lintasan atau jarak yang ditempuh benda. Panjang lintasan akan sama dengan luas kawasan yang dibuat kurva dengan sumbu t.
s
=
Luas grafik
=
v.t

Untuk lebih memahami perihal jenis-jenis grafik gerak benda beserta cara membaca grafiknya silahkan baca artikel perihal macam-macam grafik gerak benda dan cara membacanya.

Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu (Grafik a-t) Pada GLB

Karena dalam gerak lurus beraturan (GLB) nilai percepatan benda yaitu nol, maka bentuk grafik kekerabatan percepatan terhadap waktu pada GLB yaitu sebagai berikut:
 Jika pernah tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api  Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan

Contoh Soal GLB dan Pembahasannya

Sebuah kendaraan beroda empat bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Pada jarak 18 km dari arah yang berlawanan, sebuah kendaraan beroda empat bergerak dengan kecepatan 90 km. kapan dan dimana kedua kendaraan beroda empat akan berpapasan?
 Jika pernah tentunya kalian sudah tahu bahwa sebagian besar bentuk lintasan kereta api  Gerak Lurus Beraturan: Definisi, Ciri, Rumus, Grafik, Contoh Soal dan Pembahasan
Penyelesaian
v1 = 72 km/jam = 20 m/s
v2 = 90 km/jam = 25 m/s
Jarak kedua kendaraan beroda empat = PQ = 18 km = 18.000 m

untuk lebih memahami perihal cara konversi satuan, baca artikel perihal cara mengubah satua dari sistem MKS ke CGS atau ke satuan lainnya.

Misalkan titik R merupakan titik dimana kedua kendaraan beroda empat berpapasan, maka
PQ = PR + QR
Dengan:
PR = jarak tempuh kendaraan beroda empat 1 (hijau)
QR = jarak tempuh kendaraan beroda empat 2 (merah)
Sehingga:

PQ
= v1t + v2t
18.000
= (20t + 25t)
18.000
= 45t
45 t
= 18.000
t
= 400 s
PQ = v1t = (20 m/s)(400 s) = 8.000 m = 8 km
QR = v2t = (25 m/s)(400 s) = 10.000 m = 10 km

Jadi kedua kendaraan beroda empat tersebut berpapasan sehabis 400 s bergerak, dan sehabis kendaraan beroda empat pertama menempuh 8 km atau sehabis kendaraan beroda empat kedua menempuh jarak 10 km.

Demikianlah artikel perihal pengertian gerak lurus beraturan (GLB), ciri-ciri, rumus, grafik dan pola soal GLB beserta pembahasannya. Semoga sanggup bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan hingga jumpa di Artikel berikutnya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel