Paket Lengkap Seni Administrasi Pengembangan Instalasi Farmasi Berbasis Penilaian Pengakuan Administrasi Penggunaan Obat (Mpo) Rumah Sakit
Abstract: Pelayanan farmasi merupakan pelayanan penunjang dan merupakan pendapatan utama rumah sakit, dengan bantuan 90% pelayanan kesehatan merupakan perbekalan farmasi. Banyaknya kesalahan dalam derma obat mengakibatkan insiden tidak diharapkan, rumah sakit perlu memperhatikan ratifikasi instalasi farmasi dari segi administrasi penggunaan obat (MPO). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian pelayanan farmasi terhadap tujuh standar ratifikasi MPO dan seni administrasi pengembangannya dengan metode hanlon menurut standar ratifikasi rumah sakit ihwal MPO di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian non eksperimental, data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan februari hingga bulan maret tahun 2016. Pengumpulan data memakai instrumen kuesioner penilaian diri sendiri dan wawancara kepada staf instalasi farmasi rumah sakit yang terlibat menurut tujuh standar MPO. Strategi pengembangan untuk penyelesaian problem elemen penilaian memakai analisis prioritas problem dengan metode Hanlon. Hasil penelitian tingkat kesesuaian pelayanan farmasi terhadap standar ratifikasi MPO ialah MPO1 organisasi dan administrasi sebesar 98,71%, MPO2 seleksi dan pengadaan 98,26%, MPO3 penyimpanan 98,37%, MPO4 pemesanan dan pencatatan 97,83%, MPO5 persiapan dan penyaluran 96,37%, MPO6 derma 98,82%, dan MPO7 pemantauan 94,10%. Dari 24 elemen penilaian standar MPO yang dilakukan ada 7 yang belum memenuhi standar maksimal dan mempunyai kekurangan. Analisis prioritas problem elemen penilaian memakai metode Hanlon, prioritas secara berturut-turut pertama elemen penilaian MPO6.P3 identifikasi petugas untuk menawarkan obat, MPO7.P2 monitoring dampak obat, MPO4.P2 identifikasi petugas kompeten, MPO1.P4 pelayanan penggunaan warta obat, MPO3.P1 penyimpanan produk nutrisi, MPO5.P3 penyiapan produk steril, dan terakhir MPO7.P3 pencatatan atau pelaporan obat yang tidak diperlukan dalam status pasien.
Keywords: penilaian ratifikasi MPO, seni administrasi pengembangan, metode Hanlon, MPO accreditation evaluation, development strategy, Hanlon method
Penulis: Noval
Kode Jurnal: jpfarmasidd160803
