-->

Belajar Artikel Sains: Sistem Kendali Fly-By-Wire

Pada beberapa dekade sesudah Wright bersaudara melaksanakan penerbangan pertama Belajar Artikel Sains: Sistem Kendali Fly-by-WirePada beberapa dekade sesudah Wright bersaudara melaksanakan penerbangan pertama, semua pesawat menggunakan sistem kendali mekanikal dan hidrolik. Pilot mengendalikan pesawat dengan menggunakan gaya langsung. Caranya yaitu dengan menggerakan batang dan pedal kemudi yang terhubung dengan tali baja dan pushrod untuk menggerakkan control surfaces pada sayap dan ekor.

Ketika tenaga dari mesin dan kecepatan ditingkatkan, maka diperlukan gaya yang lebih besar, dan digunakanlah sistem hidolik untuk membantu. Sehingga, semua pesawat dengan ukuran besar dan performa tinggi mempunyai sistem kendali terbang hidro-mekanikal. Sistem kendali terbang konvensional ini membatasi para perekayasa pesawat ketika melaksanakan konfigurasi dan desain dalam kaitannya dengan kestabilan terbang.

Dengan meningkatnya teknologi elektronika, muncul lah sebuah wangsit untuk menciptakan suatu sistem kendali terbang elektronik. Pada sistem kendali terbang elektronik ini, kawat baja dan pushrod digantikan oleh kabel yang jauh lebih ringan. Selain itu, dengan sistem kendali elektronik, perekayasa pesawat lebih fleksibel dalam memilih konfigurasi, ukuran, dan penempatan komponen. Sistem kendali terbang elektronik ini lah yang lalu dikenal dengan nama fly-by-wire system.

Fly-by-wire yaitu suatu sistem kendali pesawat yang menggunakan sirkuit elektronik untuk mengirimkan input pengendalian dari pilot ke motor yang menggerakkan control surface ibarat flap, aileron, dan rudder. Dalam sistem kendali fly-by-wire ini tidak ada lagi penghubung hidroulik maupun mekanikal secara eksklusif antara pilot dengan control surface pada pesawat. Digital fly-by-wire (DFBW) menggunkan sistem kendali terbang elektronik yang dipasangkan dengan komputer digital untuk menggantikan sistem kendali mekanikal konvensional.

Dengan menambahkan sebuah komputer digital antara pilot dan pesawat, maka banyak sekali laba yang didapat. Fly-by-wire menciptakan pesawat lebih ringan alasannya yaitu ia telah mengeliminasi sekian banyak sistem mekanikal hidrolik. Selain itu, pesawat juga mempunyai kemampuan bermanuver lebih baik alasannya yaitu komputer sanggup melaksanakan pembiasaan perilaku pesawat ratusan kali lebih baik tiap detiknya dibanding manusia. Hal ini menciptakan penumpang pesawat sanggup terbang dengan lebih lembut dan efisiensi materi bakar yang lebih baik. Pada pesawat militer, fly-by-wire menjadikan pesawat lebih tahan terhadap kerusakan tanggapan pertempuran dibanding sistem kendali konvensional. Fly-by-wire juga membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dibanding sistem kandali pendahulunya.

Sistem kendali fly-by-wire dibangun untuk meninterpretasikan harapan pilot dalam pengendalian dan lalu menterjemahkannya dalam agresi yang terjadi pada control surface pesawat, dimana proses pemindahan ini juga melibatkan faktor lingkungan. Pada sistem kendali konvensional, ketika pilot menarik control column maka flap elevator akan naik secara proporsional dengan sejauh mana pilot menarik control column. Sedangkan pada sistem kendali fly-by-wire, pergerakan flap elevator umumnya juga proporsional, tetapi komputer sanggup melaksanakan pembiasaan jikalau dilingkungan terbang terjadi turbulen. Rasio antara control column di tangan pilot dengan gerakan flap di sayap bukan lah 1:1, ini bukan lagi relasi langsung.

Digital fly-by-wire (DFBW) pertama kali diujicobakan pada pesawat F-8 Crusader dengan nomor ekor NASA 802. Pesawat ini diawaki oleh Gary Krier dari Edwards Air-Force Base, California. Hasil uji coba ini menvalidasi suatu konsep utama sistem kendali terbang elektronik yang ketika ini dipakai hampir di semua pesawat terbang dengan performa tinggi, baik pesawat militer maupun pesawat transport sipil. Sistem kendali terbang DFBW ketika ini juga dipakai pada pesawat antariksa NASA, space shuttle.

Digital fly-by-wire ketika ini dipakai di banyak sekali jenis pesawat, mulai dari F/A-18 sampai Boeing 777 dan space shuttle. Pesawat N250 yang dulu pernah dibentuk IPTN dan sempat terbang di Paris Air Show 1998 juga mengadopsi sistem kendali fly-by-wire. Saat itu, N250 yaitu pesawat pertama dikelasnya yang menggunakan sistem kendali fly-by-wire.

Saat ini konsep sistem kendali berbasis elektronik ibarat fly-by-wire mulai diaplikasikan juga pada mobil-mobil modern. Pada kendaraan beroda empat modern, telah terpasang sebuah perangkat elektronik yang menghubungkan antara pedal rem dengan pemegang kampas rem. Perangkat elektronik ini diprogram untuk sanggup mendeteksi dan menghindari kondisi roda terkunci (locking wheels) ketika pengereman yang sanggup menjadikan kendaraan beroda empat hilang kendali. Di periode teknologi elektronik selanjutnya, penggunaan konsep kendali fly-by-wire sanggup dipastikan akan semakin meluas.

sumber : forumsains

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel