-->

Belajar Gottfried Wilhem Leibniz, Filsuf Jerman

Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz (1 Juli (21 Juni berdasarkan tarikh kalender Julian) 1646 – 14 November 1716) ialah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama populer alasannya ialah faham Théodicée bahwa insan hidup dalam dunia yang sebaik mungkin alasannya ialah dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini menjadi populer alasannya ialah dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.

Selain seorang filsuf, ia ialah ilmuwan, matematikawan, diplomat, hebat fisika, sejarawan dan doktor dalam aturan duniawi dan aturan gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling kuat pada masa ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai kini masih belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap mengenai prestasinya belum sanggup dilakukan. Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.

Latar Belakang

Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah semenjak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan spesialis aturan dan profesor dalam bidang tabiat dan ibunya ialah putri spesialis aturan pula. Gottfried Leibniz telah berguru bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Pada usia 12 tahun ia telah membuatkan beberapa hipotesa budi yang menjadi bahasa simbol matematika.

Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dan kuliah filsafat pada hebat teologi Johann Adam Schertzer dan teoretikus filsafat Jakob Thomasius. Pada tahun 1663 ia berubah universitas, kini di Universitas Jena untuk berguru lebih lanjut di bawah hebat matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pedoman Pythagoras. Dengan usia 20 tahun ia ingin promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor Leipzig menganggapnya terlalu muda. Leibniz maka pergi ke Nürnberg, untuk berguru lebih lanjut di Universitas Altdorf.

Baca Juga

Kebanyakan hebat sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz membuatkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula memakai notasi matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman bersahabat Newton, Newton telah menuntaskan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya hingga dengan tahun 1693. Ia pula gres menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan klarifikasi penuh atas karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania gres mengadopsinya sehabis tahun 1820. Dalam buku catatan Leibniz, sanggup ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang mengatakan bagaimana Leibniz membuatkan kalkulusnya dari awal hingga akhir, manakala pada catatan Newton hanya sanggup ditemukan hasil alhasil saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya alasannya ialah takut ditertawakan. Newton juga mempunyai hubungan bersahabat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan versi gres buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada ketika yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.

Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz meniru karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu bahu-membahu dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan alasannya ialah setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang menulis kata final kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel