-->

Kumpulan Rumus Gaya Normal Pada Dinamika Gerak Melingkar Lengkap 2

#3 Rumus Gaya Normal di Titik Tengah
rumus gaya normal pada gerak benda di dalam lintasan melingkar Kumpulan Rumus Gaya Normal Pada Dinamika Gerak Melingkar Lengkap 2
Ketika benda mencapai titik C atau titik seimbang, maka gaya normal N dan gaya berat w arahnya saling tegak lurus. Karena gaya berat tidak bekerja pada arah radial (berhimpit dengan jari-jari lintasan), maka gaya normal merupakan gaya tunggal yang berperan sebagai gaya sentripetal. Berdasarkan Hukum II Newton, maka persamaan gerak benda di titik ini ialah sebagai berikut.

ΣFs = mas
N = mas
N = mv2/R
Dengan demikian, besarnya gaya normal di titik tengah untuk benda yang bergerak di dalam lintasan melingkar, sanggup dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut.
N
=
mv2/R

Keterangan:
N
=
Gaya normal (N)
m
=
Massa benda (kg)
v
=
R
=
Jari-jari lintasan (m)

#4 Rumus Gaya Normal di Titik Atas dengan Kemiringan Tertentu
rumus gaya normal pada gerak benda di dalam lintasan melingkar Kumpulan Rumus Gaya Normal Pada Dinamika Gerak Melingkar Lengkap 2
Pada ketika benda berada di titik D yang membentuk sudut θ terhadap garis vertikal, maka diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan menyerupai pada gambar di atas. Untuk memahami konsep gerak pada titik ini, pertama gambar gaya normal yang arahnya sudah terang menuju sentra lingkaran.

Kemudian, lukis garis gaya berat dengan arah ke bawah menuju sentra gravitasi bumi. Nah, kini kalian cermati gambar di atas. Apabila perpanjangan garis gaya normal dijadikan sebagai sumbu-Y dan perpanjangan garis vektor v dijadikan sebagai sumbu-X, maka gaya berat w membentuk sudut sebesarθ terhadap sumbu-Y.

Karena gaya berat w membentuk sudut tertentu, maka gaya berat w harus diproyeksikan ke sumbu-X dan sumbu-Y sesuai dengan hukum proyeksi vektor sehingga dihasilkan wX dan wY seperti yang terlihat pada gambar di atas. Tahap selanjutnya ialah kita tinjau komponen gaya-gaya yang bekerja pada arah radial atau segaris dengan jari-jari lingkaran.

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa komponen gaya yang bekerja dalam arah radial ialah gaya normal N dan proyeksi gaya berat pada sumbu-Y yang disimbolkan dengan wY. Arah N dan wY sama-sama menuju sentra lingkaran, sehingga kedua gaya ini berharga positif. Menurut Hukum II Newton, persamaan gerak benda pada titik ini ialah sebagai berikut.

ΣFs = mas
N + wY = mas
N = mas  wY 
kemudian kita lihat kekerabatan antara w dan wY. Dengan memakai konsep trigonometri, maka kita peroleh kekerabatan antara w dan wY sebagai berikut.
Cos θ = wY/w
wY = w cos θ
Dengan demikian, persamaan gaya normal sebelumnya sanggup kita tulis ulang sebagai berikut.
N = mas  w cos θ
N = ma mg cos θ
N = mv2/R  mg cos θ
N = m(v2/R  g cos θ)
Dengan demikian, besarnya gaya normal di titik atas dengan kemiringan tertentu untuk benda yang bergerak di dalam lintasan melingkar sanggup ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
N
=
m(v2/R  g cos θ)

Keterangan:
N
=
Gaya normal (N)
m
=
Massa benda (kg)
v
=
Kecepatan linear (m/s)
R
=
Jari-jari lintasan (m)
g
=
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
θ
=
Sudut kemiringan

#5 Rumus Gaya Normal di Titik Tertinggi
rumus gaya normal pada gerak benda di dalam lintasan melingkar Kumpulan Rumus Gaya Normal Pada Dinamika Gerak Melingkar Lengkap 2
Ketika benda mencapai titik tertinggi, maka gaya normal N dan gaya berat w berada pada satu sumbu dan sama-sama menuju sentra bulat sehingga kedua gaya ini berperan sebagai gaya sentripetal positif. Pada titik ini, N merupakan gaya normal minimum (tahukah kalian apa sebabnya?). Berdasarkan Hukum II Newton, persamaan gerak benda di titik tertinggi ialah sebagai berikut.

ΣFs = mas
N + w = mas
N = mas  w
N = mas  mg
Karena as = v2/R maka 
N = mv2/R  mg
N = m(v2/R  g)
Dengan demikian, besarnya gaya normal di titik tertinggi untuk benda yang bergerak di dalam lintasan melingkar sanggup ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
N
=
m(v2/R  g)

Keterangan:
N
=
Gaya normal (N)
m
=
Massa benda (kg)
v
=
Kecepatan linear (m/s)
R
=
Jari-jari lintasan (m)
g
=
Percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Jika kalian sudah memahami bagaimana persamaan gerak khususnya rumus gaya normal untuk benda yang bergerak di luar maupun di dalam lintasan melingkar, baik di titik terendah, titik dengan sudut kemiringan tertentu, titik tengah hingga titik teratas, mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya-tanya “adakah benda yang sanggup bergerak melingkar satu putaran penuh tanpa jatuh ke bawah terutama ketika benda mencapai titik tertinggi?

Jawabanya adalah ada. Pernah naik roller Coaster? Jika belum setidaknya kalian pernah melihat roller Coaster di wahana bermain atau di televisi rumah kalian. Roller Coaster dapat bergerak melingkar 1 putaran penuh tanpa terjatuh terutama ketika berada di titik tertinggi. Konsep yang digunakan Roller Coster agar tidak terjatuh di titik tertinggi ialah dengan memakai kecepatan minimum yang diturunkan dari rumus gaya normal pada titik tertinggi di atas, yaitu sebagai berikut.

ΣFs = mas
N + w = mas
N + mg = mv2/R
Syarat supaya benda tidak terjatuh di titik tertinggi ialah N = 0 (nilai minimum), sehingga persamaan di atas menjadi.
mg = mv2/R
g = v2/R
v2 = gR
v = gR

Dengan demikian, kecepatan minimum agar Roller Coaster tidak terjatuh ketika di titik tertinggi ialah akar dari jari-jari lintasan dikali dengan percepatan gravitasi bumi. Sekarang tentunya kalian sudah sadar arti pentingnya berguru fisika, lantaran konsep fisika diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari terutama dalam perkembangan dunia teknologi yang cukup umur ini semakin pesat.
rumus gaya normal pada gerak benda di dalam lintasan melingkar Kumpulan Rumus Gaya Normal Pada Dinamika Gerak Melingkar Lengkap 2
Demikianlah artikel wacana kumpulan rumus lengkap gaya normal pada dinamika gerak melingkar beserta gambar ilustrasi dan garis-garis gayanya serta teladan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga sanggup bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan tanda, simbol, karakter maupun angka mohon informasikan kepada kami via Contact Us. Terimakasih atas kunjungannya dan hingga jumpa di artikel berikutnya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel