Mikroskop: Bab & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan Bayangan, Gambar, Rumus Perbesaran Dan Panjang, Pola Soal + Pembahasan
Dalam mempelajari ilmu biologi atau ilmu hayat, tentunya mikroskop merupakan salah satu alat yang sangat diharapkan terutama untuk pengamatan dan penelitian. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas wacana pengertian, bagian-bagian dan fungsi, prinsip kerja, proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran dan rumus panjang mikroskop. Untuk itu silahkan kalian simak klarifikasi berikut ini.
Pengertian Mikroskop
Mikroskop ialah alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar yang dipakai untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau potongan badan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak sanggup dilihat memakai mata telanjang. Jadi, bila kalian ingin mengamati tumbuhan atau binatang bersel satu (bakteri atau virus), kalian sanggup mengamatinya dengan memakai mikroskop.
Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
Sebuah mikroskop terdiri atas susunan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang berhadapan pribadi dengan objek yang diamati disebut lensa objektif. Sementara itu, lensa kawasan mata mengamati bayangan disebut lensa okuler. Untuk lebih terang mengenai bagian-bagian mikroskop dan fungsinya, perhatikan gamba dan keterangannya berikut ini.
Keterangan:
■ Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia ialah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali.
■ Revolver atau pemutar lensa ialah alat yang dipakai untuk memasang lensa objektif. Alat ini sanggup diputar-putar biar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai.
■ Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia ialah 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
■ Tubus okuler adalah potongan yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif.
■ Sumber Cahaya (bisa juga memakai cermin) merupakan potongan alat penerang yang berfungsi untuk memancarkan cahaya ke arah kondensor.
■ Diafragma merupakan potongan yang sanggup mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini sanggup menutup dan membuka.
■ Kaki Mikroskop yang bentuknya ibarat tapal kuda.
■ Penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
■ Lengan mikroskop yang merupakan kawasan memegang mikroskop.
■ Meja benda yang berfungsi sebagai kawasan untuk meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor.
■ Penjepit berfungsi sebagai penjepit beling yang berisi preparat biar tidak bergeser-geser.
■ Makrometer atau tombol pengatur bergairah berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat.
■ Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan.
Prinsip Kerja dan Pembentukan Bayangan Mikroskop
Fungsi mikroskop mirip dengan lup (kaca pembesar), yakni untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi, mikroskop sanggup dipakai untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi sebab perbesaran yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Oleh sebab itu, prinsip kerja dan proses pembentukan bayangan pada mikroskop sama dengan lup. Berikut ini pembahasannya.
Prinsip Kerja Mikroskop
Mikroskop memakai dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di akrab mata (lensa potongan atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak akrab dengan objek benda yang diamati (lensa potongan bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat ialah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok).
Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara sederhana ialah lensa objektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
Proses Pembentukan Bayangan pada Mikroskop
Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di belakang lensa objektif dengan sifat konkret dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler.
Agar bayangan pada lensa okuler sanggup dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini sanggup terjadi bila bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Proses terbentuknya bayangan pada mikroskop, mirip yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Dari gambar ini, terlihat bahwa bayangan simpulan yang dibuat oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
Rumus Perbesaran dan Panjang Mikroskop
Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler memilih panjang pendeknya sebuah mikroskop. Seperti yang kalian lihat pada gambar pembentukan bayangan mikroskop di atas, panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.
d = s’ob + sok |
Keterangan:
d = panjang mikroskop
s’ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif
s’ok = jarak bayangan objektif ke lens okuler
Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.
M = Mob × Mok |
Keterangan:
M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif
Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler
Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi persamaan berikut.
Mob | = | s'ob | ||
sob |
Sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup, yakni untuk pengamatan tanpa akomodasi
Mok | = | sn | ||
fok |
Dan untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler ialah sebagai berikut.
Mok | = | sn | + 1 | |
fok |
Dengan fok = panjang fokus lensa okuler
Contoh Soal dan Pembahasan
Sebuah mikroskop mempunyai jarak fokus lensa objektif dan lensa okuler masing-masing 10 mm dan 5 cm. Sebuah benda ditempatkan 11 mm di depan lensa objektif. Tentukan perbesaran mikroskop pada pengamatan:
■ Tanpa akomodasi
■ Berakomodasi maksimum
■ Berakomodasi pada jarak 50 cm
Penyelesaian:
Diketahui:
Diketahui:
fob = 10 mm
fok = 5 cm
sob = 11 mm
sn = 25 cm (mata normal)
Ditanyakan: perbesaran mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, berakomodasi maksimum dan berakomodasi pada jarak 50 cm.
Jawab:
Sebelum kita sanggup memilih perbesaran pada mikroskop, terlebih dahulu kita cari jarak bayangan oleh lensa objektif (sob) dengan rumus berikut.
1 | = | 1 | − | 1 |
s'ob | fob | sob |
1 | = | 1 | − | 1 |
s'ob | 10 mm | 11 mm |
1 | = | 11 – 10 |
s'ob | 110 mm |
1 | = | 1 |
s'ob | 110 mm |
Sehingga diperoleh s’ob = 110 mm. Dengan demikian, perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objetif ialah sebagai berikut.
Mob | = | s'ob |
sob |
Mob | = | 110 mm | = 10 kali |
11 mm |
Selanjutnya, perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler ialah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
Mob | = | sn | = | 25 cm | = 5 kali |
fok | 5 cm |
■ Pada pengamatan dengan kemudahan maksimum
Mob | = | sn | + 1 | = | 25 cm | + 1 | = 6 kali |
fok | 5 cm |
■ Pada pengamatan dengan berakomodasi pada jarak 50 cm, yakni s’ok = 50 cm
1 | = | 1 | − | 1 |
sok | fok | s'ok |
1 | = | 1 | − | 1 |
sok | 5 cm | −50 cm |
1 | = | 10 – (−1) |
sok | 50 cm |
1 | = | 11 |
sok | 50 cm |
Sehingga:
Mok | = | sn |
sok |
Mok | = | sn | 1 |
sok |
Mok | = | 25 cm | × | 11 | = 5,5 kali |
50 cm |
Dengan demikian, perbesaran total mikroskop ialah sebagai berikut.
■ Pada pengamatan tanpa akomodasi
M = Mob × Mok = 10 × 5 = 50 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum
M = Mob × Mok = 10 × 6 = 60 kali
■ Pada pengamatan dengan mata berakomodasi pada jarak 50 cm
M = Mob × Mok = 10 × 5,5 = 55 kali
Catatan penting! Untuk memilih perbesaran total pada mikroskop, perbesaran lensa objektif (Mob) selalu sama dalam setiap kondisi pengamatan. Sedangkan perbesaran lensa okuler (Mok) selalu bergantung pada kondisi mata ketika melaksanakan pengamatan, apakah mata tidak berakomodasi, berakomodasi maksimum atau berakomodasi pada jarak tertentu. |