Belajar Artikel Sains: Mri (Magnetic Resonance Imaging)
MRI (Magnetic Resonance Imaging) ialah citra potongan cara singkat tubuh yang diambil dengan memakai daya magnet yang berpengaruh mengelilingi anggota tubuh tersebut. Berbeda dengan "CT scan", MRI tidak menunjukkan rasa sakit akhir radiasi lantaran tidak digunakannya sinar-X dalam proses tersebut.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik yang dipakai untuk menghasilkan gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa dipakai untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan kerikil kepada hidrokarbon.
Cara kerja MRI
Teknik ini bergantung kepada ciri hening nuklei hidrogen yang dirangsang memakai magnet dalam air. Bahan referensi ditunjukkan seketika pada tenaga radio frekuensi, yang dengan kehadiran medan megnet, menyebarkan nuklei dalam keadaan bertenaga tinggi. Ketika molekul kembali menurun kepada normal, tenaga akan dibebaskan ke sekitarnya, melalui proses yang dikenal sebagai relaksasi. Molekul bebas menurun pada ambang normal, hening lebih pantas. Perbedaan antara kadar hening merupakan asas gambar MRI--sebagai contoh, molekul air dalam darah bebas untuk hening lebih pantas, dengan itu, hening pada kadar berbeda berbanding molekul air dalam otot lain.
Penamaan MRI
Walaupun sikap nuklir atomik terhadap referensi yakni hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi penggunaan istilah nuklir dihindari. Hal ini dilakukan biar tidak mengakibatkan kebingungan maupun kekhawatiran yang timbul sebagai akhir adanya kaitan antara perkataan "nuklir" dengan teknologi yang dipakai dalam senjata nuklir dan resiko materi radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, nuklei berkait dengan MRI yang ada dan sedia ada samaada teknik ini dipakai atau tidak.
Kelebihan MRI
Salah satu kelebihan tinjau MRI adalah, berdasarkan pengetahuan pengobatan masa kini, tidak berbahaya kepada orang yang sakit. Berbanding dengan CT scans "computed axial tomography" yang memakai aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya memakai medan magnet berpengaruh dan radiasi tidak mengion "non-ionizing" dalam jalur frekuensi radio. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda aneh logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) dilarang dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.
Satu lagi kelebihan scan MRI yakni kualitas gambar yang diperoleh biasanya revolusi lebih baik berbanding CT scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berkhasiat untuk cacat tulang.
Penemu MRI
Membayangkan kepentingan asas dan aplikasi MRI dalam bidang obat-obatan, Paul Lauterbur dan Sir Peter Mansfield dianugerahi Hadiah Nobel pada 2003 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk inovasi mereka atas MRI.
Sumber: googling
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik yang dipakai untuk menghasilkan gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa dipakai untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan ketelusan kerikil kepada hidrokarbon.
Cara kerja MRI
Baca Juga
- Pertama, putaran nukleus atom molekul otot diselarikan dengan memakai medan magnet yang berkekuatan tinggi.
- Kemudian, denyutan/pulsa frekuensi radio dikenakan pada tingkat menegak kepada garis medan magnet biar sebagian nuklei hidrogen bertukar arah.
- Selepas itu, frekuensi radio akan dimatikan mengakibatkan nuklei berganti pada konfigurasi awal. Ketika ini terjadi, tenaga frekuensi radio dibebaskan yang sanggup ditemukan oleh gegelung yang mengelilingi pasien.
- Sinyal ini dicatat dan data yang dihasilkan diproses oleh komputer untuk menghasilkan gambar otot.
Teknik ini bergantung kepada ciri hening nuklei hidrogen yang dirangsang memakai magnet dalam air. Bahan referensi ditunjukkan seketika pada tenaga radio frekuensi, yang dengan kehadiran medan megnet, menyebarkan nuklei dalam keadaan bertenaga tinggi. Ketika molekul kembali menurun kepada normal, tenaga akan dibebaskan ke sekitarnya, melalui proses yang dikenal sebagai relaksasi. Molekul bebas menurun pada ambang normal, hening lebih pantas. Perbedaan antara kadar hening merupakan asas gambar MRI--sebagai contoh, molekul air dalam darah bebas untuk hening lebih pantas, dengan itu, hening pada kadar berbeda berbanding molekul air dalam otot lain.
Penamaan MRI
Walaupun sikap nuklir atomik terhadap referensi yakni hal terpenting bagi teknik ini, akan tetapi penggunaan istilah nuklir dihindari. Hal ini dilakukan biar tidak mengakibatkan kebingungan maupun kekhawatiran yang timbul sebagai akhir adanya kaitan antara perkataan "nuklir" dengan teknologi yang dipakai dalam senjata nuklir dan resiko materi radioaktif. Berbeda dengan teknologi senjata nuklir, nuklei berkait dengan MRI yang ada dan sedia ada samaada teknik ini dipakai atau tidak.
Kelebihan MRI
Salah satu kelebihan tinjau MRI adalah, berdasarkan pengetahuan pengobatan masa kini, tidak berbahaya kepada orang yang sakit. Berbanding dengan CT scans "computed axial tomography" yang memakai aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya memakai medan magnet berpengaruh dan radiasi tidak mengion "non-ionizing" dalam jalur frekuensi radio. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda aneh logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) dilarang dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat.
Satu lagi kelebihan scan MRI yakni kualitas gambar yang diperoleh biasanya revolusi lebih baik berbanding CT scan. Lebih-lebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berkhasiat untuk cacat tulang.
Penemu MRI
Membayangkan kepentingan asas dan aplikasi MRI dalam bidang obat-obatan, Paul Lauterbur dan Sir Peter Mansfield dianugerahi Hadiah Nobel pada 2003 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk inovasi mereka atas MRI.
Sumber: googling